Semprotan tersebut terdiri dari kombinasi dari agen antivirus yang disebut karagenan dan larutan yang disebut gellan, agen pembentuk gel yang dipilih karena kemampuannya untuk menempel pada sel di dalam hidung. Semprotannya diklaim membantu mencegah infeksi dengan menangkap virus di hidung dan menutupinya dengan lapisan yang tidak bisa lepas.
“Itu akan membuat orang aman untuk mengembuskan napas dan tak akan berbahaya meskipun kemudian terhirup oleh orang lain, karena virus tidak aktif dan tidak berbahaya,” kata Moakes.
Sementara itu, pada akhir tahun lalu, uji coba vaksin semprot hidung dilakukan pada 48 sukarelawan Inggris. Covi-Vac diproduksi oleh perusahaan Codagenix yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
Orang Inggris yang mencoba semprotan diberi versi Covid-19 yang dimodifikasi secara genetik yang jauh lebih lemah daripada yang asli, tetapi masih dapat menular.