Selasa 26 Jan 2021 00:41 WIB

Ilmuwan Temukan Asal Usul Nitrogen di Bumi

Nitrogen merupakan salah unsur terpenting yang menunjang kehidupan di bumi.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Bumi (ilustrasi)
Foto: mgIT03
Bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nitrogen merupakan salah unsur terpenting yang menunjang kehidupan di bumi. Akan tetapi, tak banyak yang mengetahui dari mana asal mula kemunculan nitrogen di bumi.

Tim peneliti dari Rice University tampaknya memiliki jawaban atas pertanyaan itu. Menurut penelitian mereka, nitrogen bumi berasal dari bagian dalam dan luar piringan atau cakram protoplanet yang membentuk tata surya kita.

Baca Juga

Cakram protoplanet merupakan cakram circumstellar berputar yang terdiri dari gas padat dan debu. Gas padat dan debu ini mengelilingi sebuah bintang muda yang baru terbentuk.

Tim peneliti mendapatkan jawaban tersebut setelah meneliti meteorit, khususnya meteorit besi. Meteorit besi merupakan sisa-sisa inti protoplanet yang terbentuk sebagai benih dari planet berbatu masa kini, termasuk bumi.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada beragam unsur non volatil yang ditemukan di meteorit, termasuk meteorit besi yang terkadang jatuh ke bumi. Meteorit ini menunjukkan bahwa debu di bagian dalam dan luar tata surya memiliki komposisi isotopik yang berbeda.

Semua meteorit besi dari bagian dalam tata surya memiliki konsentrasi isotop nitrogen-15 yang lebih rendah. Sebaliknya, meteorit besi dari bagian luar kaya akan nitrogen-15.

Temuan ini mengindikasikan bahwa cakram protoplanet terbagi menjadi dua reservoir pada masa beberapa juta tahun pertamanya. Di bagian luar kaya akan isotop nitrgen-15 dan di bagian dalam kaya akan nitrogen-14.

"Temuan kami benar-benar mengubah naratif saat ini, kami menunjukkan bahwa elemen volatil ada pada debu cakram bagian dalam sejak awal," jelas ketua tim peneliti Damanveer Grewal, seperti dilasnir Tech Explorist.

Rajdeep Dasgupta dari Rice University mengatakan temuan ini membuktikan bahwa nitrogen di bumi tidak berasal dari material di luar sistem tata surya. Selain itu, temuan ini juga dinilai bermanfaat untuk orang-orang yang sedang mempelajari potensi kelayakan huni exoplanet di alam semesta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement