REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan riset dan teknologi oleh para ahli dunia dalam mengendalikan virus corona termasuk diantaranya pengembangan vaksin, memungkinkan beberapa negara mulai membuka diri dan mengizinkan warga asing untuk berkunjung, termasuk diantaranya Saudi Arabia yang telah kembali menerbitkan visa umrah.
Langkah ini dikenal sebagai tatanan kenormalan baru (new normal) guna menyeimbangkan antara kewajiban protokol kesehatan dengan kepentingan mendorong sektor ekonomi di masa depan. Dalam pelaksanaannya penyelenggaraan haji, umrah dan wisata halal mengadopsi prosedur baru Clean, Health, Safety (CHS). Protokol CHS ini akan membiasakan baru. Kebiasaan baru itu adalah prosedur perjalanan lebih ketat, seperti wajib tes PCR dan masa isolasi sebelum dan setiba perjalanan, serta Prosedur touchless di mana segala prosedur dilakukan tanpa sentuhan, secara personal dan menggunakan aplikasi elektronik.
Tatanan kenormalan baru selain akan mengubah perilaku pribadi juga merubah relasi pola manajemen dan organisasi, termasuk dalam penyelenggara haji, umrah dan wisata halal, diantaranya menguatkan relasi dalam kolaborasi, menggunakan aplikasi teknologi, dan merubah strategi usaha yang lebih bisa beradaptasi. Secara keseluruhan bisa dibilang penyelenggaraan haji, umrah dan wisata halal kembali berjalan dari titik nol.
Didasari kondisi di atas, maka 33 pengusaha travel haji, umrah dan wisata halal bergabung membentuk satu wadah yang diyakini bisa efektif berkolaborasi dan adaftif terhadap tatanan kenormalan baru. Wadah baru ini bernama Gaphura, yang merupakan kependekan dari Gabungan Pengusaha Haji, Umrah dan Wisata Halal Nusantara.
Ditukangi para pengusaha yang telah lama berkiprah dalam penyelenggaraan haji, umrah dan wisata halal seperti Baluki Ahmad dan Rustam Sumarna yang sebelumnya pernah berkiprah di AMPUH, AMPHURI dan HIMPUH, Arifah dan Hasmijati Koto yang sudah 40 tahun dikenal luas jamaah haji dan umrah di Kalimantan dan Sumatera. Untuk pertamakalinya Gaphura dipimpin Ali Muhammad Amin sebagai Ketua Umum, Endi Sutono (Sekjen) dan Aan Andriyatin (Bendum) serta Herman Barata sebagai Ketua Dewan Pengawas.
"Dengan moto Smart Organizer bagi penyelenggara haji, umrah dan wisata halal serta diperkuat sederetan pengusaha muda yang energik dan visioner, Gaphura diyakini akan segera menjadi organisasi yang berkembang pesat sebagai tempat bergabungnya penyelenggara haji, umrah dan wisata halal yang profesional, Islami dan adaftif dengan perubahan jaman," kata Ali.
Kiprah pertama Gaphura di 2021 akan memberangkatkan rombongan umrah pertama di akhir Januari hasil kolaborasi seluruh anggota, meluncurkan aplikasi digital pertama di Indonesia yang meemberikan kemudahan bagi penyelenggara umrah untuk meracik paket sendiri yang langsung terkoneksi dengan sistem penerbitan visa di Saudi Arabia.
Dengan aplikasi ini, seluruh anggota Gaphura tidak lagi sekedar agen pemasaran namun tetap eksis sebagai kreator paket haji, umrah dan wisata halal baik global maupun lokal.