REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buaya merupakan hewan yang hampir tidak mengalami perubahan dalam 200 juta tahun. Menurut para ilmuwan, keragaman yang terbatas pada buaya dan kurangnya evolusi mereka menyebabkan laju evolusi yang lambat. Hewan reptil tersebut hanya sedikit berubah sejak zaman dinosaurus sampai saat ini.
Sementara hewan seperti kadal dan burung telah mencapai keragaman ribuan spesies sejak periode Jurassic sekitar 200 juta tahun yang lalu, buaya saat ini terlihat sangat mirip dengan masa 200 juta tahun yang lalu. Hanya 25 spesies buaya yang diketahui hidup hingga saat ini.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Bristol menunjukkan, buaya mengikuti pola evolusi yang diatur oleh lingkungan yang dikenal sebagai punctuated equilibrium. Laju evolusi mereka umumnya lambat, tetapi terkadang berkembang lebih cepat karena lingkungan telah berubah. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communication Biology tersebut menunjukkan bahwa evolusi buaya semakin cepat ketika iklim lebih hangat, dan ukuran tubuh mereka menjadi meningkat.
“Keragaman terbatas pada buaya dan kurangnya evolusi sepertinya merupakan hasil dari laju evolusi yang lambat. Tampaknya pada body plan –serangkaian fitur umum yang membuat sekelompok hewan langsung dapat dikenali- mereka (buaya) sangat efisien dan serbaguna sehingga mereka tidak perlu mengubah untuk bertahan hidup,” menurut penelitian tersebut.