Selasa 29 Dec 2020 11:33 WIB

Telegram Mulai Tampilkan Iklan Tahun Depan

Iklan tak akan ditampilkan dalam percakapan private dan percakapan dalam grup.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Logo Aplikasi Telegram
Foto: Youtube
Logo Aplikasi Telegram

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Telegram memiliki niat untuk tetap menjadi aplikasi yang mandiri dan tetap dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat. Oleh karena itu, Telegram mulai memikirkan cara terbaik untuk melakukan monetisasi.

Dilansir dari Techspot pada Senin (28/12), Telegram telah memutuskan untuk melakukan langkah monetisasi lewat penayangan iklan. Tapi, agar tak terlalu menggangu pengguna, iklan itu tak akan ditampilkan dalam percakapan private dan percakapan dalam grup.

Baca Juga

Artinya, iklan itu hanya akan ditampilkan dalam "massive public one-to-many channels". Lewat sistem iklan yang mulai diterapkan pada tahun depan tersebut, maka konten iklan akan ditandai dengan jelas sehingga pengguna dapat membedakan pesan normal dan konten promosi.

Founder Telegram, Pavel Durov mengatakan, cara ini merupakan cara monetisasi yang paling baik. Karena, Telagram tetap mampu menghimpun pendapatan dengan optimal tanpa mengganggu pengguna.

Lewat strategi ini, ia juga memastikan bahwa ia tak berencana untuk menjual Telegram kepada Facebook. Ia menilai, langkah monetisasi ini memang dilakukan agar dirinya tak perlu menjual Telegram ke perusahaan raksasa teknologi yang siap untuk mencaplok.

Dilihat dari keunggulanya, terlihat sangat wajar jika ada sejumlah perusahaan teknologi yang tertarik untuk mencaplok Telegram. Mengingat, aplikasi ini memiliki sejumlah keunggulan terutama dari aspek video sharing.

Apalagi, pada pertengahan 2020, Telegram pun kembali membuktikan keunggulanya dalam video messaging lewat fitur built-in video editor. Dilansir dari Slash Gear, fitur ini pun membuat pengguna dapat melakukan editing video secara terintegrasi seperti saat melakukan proses editing foto pada aplikasi tersebut.

Fitur editing pada foto telah tertanam dalam Telegram sejak beberapa tahun lalu. Dengan adanya pembaruan ini, maka pengguna dapat dengan mudah untuk melakukan adjustment kontras dan pencahayaan pada video. Bahkan, pengguna juga dapat menambahkan stiker animasi pada video dan foto lewat Telegram.

Dengan adanya fitur stiker animasi ini, artinya Telegram juga telah melengkapi fiturnya dengan file dalam format GIF. Pengguna yang menyisipkan stiker animasi pada foto pun akan secara otomatis mengubah format foto itu menjadi GIF.

Dengan seluruh fitur terbaru ini, Telegram pun berharap aplikasi ini dapat menjadi sebuah aplikasi chating yang lebih interaktif dan praktis. Apalagi, pengguna masa kini pun tak lagi cukup untuk hanya bercakap lewat kata-kata namun lebih menginginkan percakapan yang lebih "hidup" lewat foto, video dan GIF.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement