REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembang game asal Indonesia, Agate, bekerja sama dengan terapis bersertifikat dari Amerika Serikat, Amanda Earle, MA, LAC, LPC mengembangkan sebuah konten course singkat. Course ini dipublikasikan pada platform berbasis gamifikasi, Levio, dengan judul “Calm Amidst Chaos: How to Cope with Uncertainty”.
Course ini didesain sebagai salah satu alternatif terapi mandiri dengan kemudahan akses melalui smartphone. Pengguna akan secara rutin dibimbing untuk melakukan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk mengenal lebih dalam emosi diri tanpa harus bertatap wajah secara fisik.
Pandemi memberikan sumbangsih atas peningkatan kasus yang berkaitan dengan kesehatan mental secara global, akibat dari pembatasan sosial yang berkepanjangan, situasi ekonomi tidak pasti, hingga perubahan gaya hidup.
"Melihat tim kami sendiri dan kerugian akibat jam kerja kami yang diperpanjang dari rumah, sungguh ironis melihat kami yang berkecimpung dalam bisnis yang memberikan kebahagian dalam bermain game menjadi begitu terkuras secara mental dan emosional," ujar CMO dan CCO Agate, Sahut Igor Tanzil, dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu.
"Ini menjadi kewajiban moral bagi kami dan kami berharap dengan uji coba ini kami dapat terus menerapkan sumber daya dan keahlian kami terhadap konten yang benar-benar dapat membantu orang," dia melanjutkan.
Untuk mengakses course ini, pengguna dapat mengunduh aplikasi Levio melalui Google Play Store atau Apple App Store. Course "Calm Amidst Chaos: How to Cope with Uncertainty" ini dapat diakses di Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, Inggris dan juga Eropa. Baik Levio maupun course ini dapat diunduh dan diakses secara gratis.
Levio merupakan aplikasi learning management system yang menerapkan gamification yang dapat diakses di mobile phone. Levio yang sebelumnya telah sukses menjadi platform pelatihan untuk korporasi, mengembangkan sayapnya untuk menjadi platform yang dapat mengakomodasi kebutuhan individual dengan berbagai materi di dalamnya.
Konten "Calm Amidst Chaos: How to Cope Uncertainy" bukan pengganti kebutuhan psikologi. Untuk kondisi yang membutuhkan bantuan professional tetap disarankan untuk menemui psikolog.