REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil validasi sementara, alat deteksi covid-19 GeNose memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen untuk mendeteksi COVID-19. GeNose merupakan alat skrining dan diagnostik COVID-19 berbasis embusan nafas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada.
GeNose adalah alat non-invasif dan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam menganalisis keberadaan COVID-19. "Artinya GeNose bisa dipakai sebagai alat deteksi untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Bambang, Jumat (18/12), dalam acara roadshow Laboratorium Mobile BSL-2 varian bus di Universitas Gadjah Mada.
Menristek Bambang menuturkan saat ini pihak Universitas Gadjah Mada sedang mengurus izin edar di Kementerian Kesehatan karena sudah selesai melakukan uji validasi. Dalam uji validasi tersebut, dilakukan pembandingan akurasi antara kelompok yang diuji dengan tes PCR dab GeNose untuk melihat konsistensi hasilnya.
"Kalau sudah izin edar bisa keluar bulan ini dan bisa disebarluaskan pada awal tahun depan," kata dia.