REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tabir surya berbahan limbah karya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menjuarai kompetisi nasional "Soedirman Science Competition" (SSC) yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Siapa sangka, tabir surya tersebut terbuat dari limbah semangka.
"Kami membawa gagasan tentang pembuatan tabir surya dari limbah kulit semangka dan serabut kelapa," kata ketua tim Ica Desti di Solo, Jumat (18/12).
Menurut dia, gagasan tersebut dilatarbelakangi oleh penggunaan tabir surya di kalangan masyarakat luas yang masih menggunakan bahan kimia. Hal itu kurang ramah lingkungan dan kulit.
"Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan baru yaitu menggunakan bahan alam atau limbah yang sudah tidak terpakai. Pemilihan bahan baku juga memiliki alasan tersendiri, yaitu salah satunya ada kandungan senyawa antioksidan di dalamnya," katanya.
Ia mengatakan, kandungan dari limbah kulit semangka cocok sebagai bahan sediaan tabir surya. Kemudian, juga senyawa antioksidan pada serabut kelapa.
"Keduanya ini merupakan limbah yang belum termanfaatkan sehingga secara ekonomis biayanya rendah," katanya.
Salah satu anggota tim Sofia Rodiana mengatakan timnya tersebut berhasil mengalahkan 84 tim lain yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ia mengatakan, tim dengan tiga anggota tersebut berhasil meraih juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) dalam kompetisi tersebut. Selain Ica dan Sofia, satu anggota lain yaitu Nur Laila Zahara.
"Mudah-mudahan prestasi ini bisa memotivasi teman-teman lain untuk terus berkarya dan terus menginspirasi, memberikan yang terbaik, mengurangi rasa malas, melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat dan coba untuk beraksi, dan jangan lupa submit lomba," katanya.