REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Harga Bitcoin menembus 20 ribu dolar AS (sekitar Rp 282 juta) untuk pertama kalinya, pada Rabu (16/12). Ini menandai tonggak baru untuk mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia.
Seperti dilansir laman Aljazeera, cryptocurrency melonjak 4,5 persen untuk bergerak setinggi 20.440 dolar AS. Bitcoin mengalami perdagangan yang kuat tahun ini.
Bitcoin melonjak lebih dari 170 persen. Hal ini dikarenakan sebagian besar didorong oleh permintaan dari investor institusional besar yang tertarik oleh potensinya untuk mendapatkan keuntungan cepat pada saat suku bunga mendekati nol, serta kampanye cryptocurrency menuju menjadi metode pembayaran utama.
Bitcoin menerima dorongan besar pada Oktober setelah PayPal Holdings, Inc mengumumkan peluncuran layanan baru yang memungkinkan pelanggannya untuk membeli, menahan, dan menjual cryptocurrency langsung dari akun PayPal mereka. Perusahaan juga mengatakan berencana untuk membuat cryptocurrency tersedia sebagai sumber pendanaan untuk pembelian di 26 juta pedagang di seluruh dunia.
Seperti banyak aset lainnya, Bitcoin jatuh kembali pada Maret. Angka perdagangannya kehilangan sekitar 25 persen nilainya karena kebijakan lockdown Covid-19 menyapu Amerika Serikat dan Eropa. Selain itu investor melikuidasi aset dalam upaya yang putus asa untuk menimbun dolar AS melawan pergolakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam ekonomi global.
Sejak posisi terendah Maret itu, Bitcoin telah bangkit kembali dengan cara yang terkenal mudah menguap, terus maju dan tergelincir kembali saat membuat tagihan berulang kali pada angka 20 ribu dolar AS.