REPUBLIKA.CO.ID, GENEVA – Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memperingatkan bahwa perubahan iklim akan semakin merusak situs-situs warisan dunia. Gugus karang terbesar di Australia yang telah dinobatkan sebagai warisan dunia oleh PBB, Great Barrier Reef, dan puluhan keajaiban alam lainnya menghadapi ancaman yang parah.
IUCN mencatat, 83 dari 252 situs warisan dunia yang terdaftar oleh UNESCO, badan kebudayaan PBB, sedang dalam keadaan kritis. Sebanyak 16 situs warisan dunia kondisinya kian memburuk sejak tiga tahun terakhir, dan hanya 8 yang telah diperbaiki.
“Situs Warisan Dunia Alami adalah salah satu tempat paling berharga di dunia, dan kami berhutang kepada generasi mendatang untuk melindunginya,” kata Direktur Jenderal IUCN, Bruno Oberle seperti diberitakan laman The Gleaner pada Kamis (3/12).
"Perubahan iklim mendatangkan malapetaka pada Warisan Dunia alami, dari menyusutnya gletser, pemutihan karang hingga kebakaran dan kekeringan yang semakin sering dan parah," tambah dia.
Laporan tersebut mengatakan bahwa situs Great Barrier Reef mengalami pengasaman, penurunan jumlah karangdan menyusutnya populasi spesies laut. Situs ini menjadi satu dari empat lokasi di Australia yang berada di bawah ancaman paling tinggi.
Pulau-pulau kawasan lindung di Teluk California juga telah masuk dalam daftar "kritis". Taman Nasional Garajonay Spanyol, Taman Nasional Olympic di Amerika Serikat, dan Cagar Biosfer Kupu-kupu Raja Meksiko termasuk di antara situs warisan dunia yang berada di bawah ancaman "sangat tinggi".
Sementara 63 persen dari situs warisan dunia diklasifikasikan dalam kategori "baik" atau "baik dengan beberapa kekhawatiran". Lalu 30 persen masuk kategori "butuh perhatian signifikan" dan 7 persen masuk kategori "kritis".
Dari laporan IUCN disebutkan bahwa perubahan iklim juga akan berdampak pada aktivitas manusia seperti pariwisata, berburu dan memancing, dan penggembalaan ternak.