Ahad 29 Nov 2020 18:47 WIB

Tingkatan Teknologi Satelit, Telkomsat Gandeng Pusteksat

Hal ini membuat kapal dapat dipantau dan dikoordinir dari kantor di darat.

Perjanjian kerjasama Telkomsat dan Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat).
Foto: Dok. Tel
Perjanjian kerjasama Telkomsat dan Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telkomsat dan Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat) melakukan peningkatan kerjasama teknologi satelit melalui kunjungan serta diskusi yang dilakukan di ruang rapat galaxy di Jl. Cagak Satelit No. 8, Bogor, Jawa barat belum lama ini. 

Sejumlah peluang peningkatan kerjasama yang dapat dilakukan rampung dibahas. Seperti, pemanfaatan data Automatic Identification System (AIS) untuk kebutuhan vessel tracking. Hal ini membuat kapal dapat dipantau dan dikoordinir dari kantor di darat sekaligus untuk komunikasi dengan awak kapal, pemanfaatan sarana dan prasarana untuk penelitian dan pengembangan teknologi satelit, pemanfaatan Stasiun Bumi Biak dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). 

Peluang kerjasama lainnya terkait penelitian dan pengembangan satelit mikro dengan misi komunikasi, penelitian dan pengembangan satelit GEO, operasi telemetry, Tracking and Command (TT&C), hosting payload dan lainnya.

“Tujuan kerjasama ini untuk membangun ekosistem industri satelit Indonesia. Oleh karenanya Pusteksat harus bekerjasama dengan industri dan akademisi,” ujar Kepala Pusteksat, Mujtahid, Ahad (29/11).

Hal senada disampaikan Koordinator bidang diseminasi Pusteksat, Wahyudi Hasbi yang menuturkan keterlibatan industri dalam membangun ekosistem industri satelit sangat penting mengingat Pusteksat sebagai lembaga penelitian dan pengembangan dibatasi berbagai regulasi.

“Bagaimanapun kami tidak bisa menjadi pabrik satelit, harus ada industri atau startup yang bergerak di bidang teknologi satelit sehingga nantinya terjadi sinergi. Kami membangun fasilitas bertaraf internasional untuk penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan industri, lalu industri memberikan pelayanan kepada para pengguna,” kata Wahyudi. 

Peningkatan kerjasama ini disambut baik oleh CEO Telkomsat, Endi Fitri Herlianto. Endi menuturkan, peluang kerjasama yang dapat dijalin sangat besar sehingga diperlukan diskusi-diskusi lanjutan. Endi juga setuju bahwa dalam membangun ekosistem industri satelit dibutuhkan keterlibatan industri dan akademisi.

“Peluang kerjasama dengan Pusteksat sangat besar, oleh karenanya Telkomsat siap bersinergi,” kata Endi.

Dalam perbincangan yang cukup hangat ini, CEO Telkomsat juga menyampaikan kembali komitmen perseroan untuk terus memberikan akses telekomunikasi yang mumpuni di daerah dengan kategori 3T atau Terluar, Terdepan dan Tertinggal. Salah satunya selain dengan menghadirkan layanan internet satelit dengan interkoneksi yang cepat juga mendukung segala kebutuhan untuk dunia pendidikan, kesehatan, pemerintahan daerah, pertahanan dan keamanan, transportasi hingga meningkatkan perekonomian yang sangat dibutuhkan saat ini.

Seperti diketahui selumnya pada 2018 lalu LAPAN telah menjalin kerjasama dengan PT Telkom terkait “Sinergi Bidang Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutaintment dan Services dengan Teknologi Penerbangan dan Antariksa”. 

Nota kesepahamannya mencakup penelitian, penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa serta penginderaan jauh untuk mendukung layanan TIMES. Selain itu pengkajian di bidang keantariksaan, komersialisasi produk dan fasilitas LAPAN serta pemanfaatan layanan TIMES untuk kebutuhan LAPAN dan mitra LAPAN juga tercakup dalam nota kesepahaman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement