REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter memperluas notifikasi kepada pengguna yang me-retweet cuitan berlabel menyesatkan atau hoaks. Peringatan tetap diberikan meskipun pengguna menyukai cuitan tersebut.
Anjuran untuk membaca lebih banyak info sebelum melakukan retweet terbukti telah menurunkan kasus pengutipan cuitan yang menyesatkan sebanyak 29 persen. Ketika pengguna mencoba menyukai tweet yang telah diberi label tersebut maka akan muncul sebuah pesan berisi "Bantu jadikan Twitter tempat untuk info yang dapat diandalkan".
“Kami mengembangkannya untuk ditampilkan dengan tweet berlabel," tulis Twitter sebagaimana dilaporkan CNet, dikutip Selasa (24/11).
Pengguna juga bisa mengetahui lebih lanjut tentang topik tersebut sebelum menyukai tweet tertentu. Seperti diketahui, Twitter mulai menerapkan kebijakan tersebut awal tahun ini di tengah ratusan ribu tweet terkait pandemi dan pemilu yang menyesatkan. Bahkan, beberapa di antaranya berasal dari Presiden Donald Trump.