Jumat 20 Nov 2020 22:36 WIB

Ilmuan Temukan Cara Ciptakan Berlian dalam Hitungan Menit

Ilmuan Australia mampu membuat dua jenis berlian di suhu ruang dalam beberapa menit.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Ilmuan Australia mampu membuat dua jenis berlian di suhu ruang dalam beberapa menit (Foto: ilustrasi berlian)
Foto: PickPik
Ilmuan Australia mampu membuat dua jenis berlian di suhu ruang dalam beberapa menit (Foto: ilustrasi berlian)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini para ilmuan dari Australian National University (ANU) dan RMIT University, menciptakan dua jenis berlian di laboratorium pada suhu ruang hanya dalam beberapa menit. Dua jenis berlian itu adalah jenis yang biasa ditemukan pada cincin pertunangan dan jenis berlian yang disebut Lonsdaleite, yang biasanya ditemukan di alam dekat lokasi tumbukan meteorit seperti Canyon Diablo di AS.

"Terobosan ini telah menantang alam untuk membuat berlian dalam hitungan menit di laboratorium pada suhu kamar - sebuah proses yang biasanya membutuhkan miliaran tahun, tekanan dalam jumlah besar, dan suhu super panas,’’ kata Profesor ANU Jodie Bradby mengutip tech explorist, Jumat (20/11).

Baca Juga

Dia menambahkan, penemuan baru dan tidak diduga sebelumnya ini, menunjukkan Lonsdaleite dan berlian biasa juga dapat terbentuk pada suhu ruangan normal hanya dengan menerapkan tekanan tinggi. Menurutnya, tekanan itu setara dengan 640 gajah Afrika di satu titik.

“Pelintiran dalam cerita ini adalah bagaimana kami menerapkan tekanan. Selain tekanan yang sangat tinggi, kami memungkinkan karbon mengalami sesuatu yang disebut ‘shear’ - layaknya gaya puntir atau geser. Kami pikir ini memungkinkan atom karbon untuk pindah ke tempatnya dan membentuk Lonsdaleite dan intan biasa,’’ kata dia.

Lebih lanjut, dengan menggunakan teknik mikroskop elektron canggih, para ilmuwan juga dapat menangkap irisan padat dan utuh dari sampel eksperimental untuk membuat snapshot tentang bagaimana dua jenis berlian itu terbentuk.

"Melihat 'sungai' kecil Lonsdaleite dan berlian biasa ini untuk pertama kalinya sungguh menakjubkan dan membantu kami memahami bagaimana mereka bisa terbentuk,” ujar peneliti lainnya Profesor Dougal McCulloch.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement