Kamis 12 Nov 2020 12:33 WIB

Kapan Analisis Interim Vaksin Covid-19 Moderna Berlangsung?

Moderna mengaku punya cukup data dari uji coba tahap akhir vaksin Covid-19.

Pesepeda melintas di depan gedung Moderna Inc di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (18/5). Moderna Inc akan segera mengajukan data untuk analisis interim pertama dari uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 eksperimentalnya..
Foto: AP Photo/Bill Sikes
Pesepeda melintas di depan gedung Moderna Inc di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (18/5). Moderna Inc akan segera mengajukan data untuk analisis interim pertama dari uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 eksperimentalnya..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moderna Inc mengatakan pada Rabu (11/11) bahwa mereka memiliki cukup data untuk analisis sementara pertama dari uji coba tahap akhir dari vaksin Covid-19 eksperimentalnya. Analisis interim itu akan membantu mengungkap kemanjuran vaksin.

Moderna mengatakan, informasi tersebut sedang disiapkan untuk diserahkan kepada dewan pemantauan keamanan data uji coba independen, yang akan melihat hasilnya dan membuat rekomendasi. Tidak disebutkan kapan mereka berencana merilis data khasiat vaksin itu.

Baca Juga

Perusahaan mengatakan dalam pernyataan tertulis kepada pers bahwa pihaknya telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus Covid-19 di antara peserta uji coba karena tingkat infeksi telah melonjak di seluruh Amerika Serikat. Karena lonjakan kasus, analisis akan mencakup secara substansial lebih dari 53 infeksi, yang telah menjadi titik pemicu yang ditargetkan untuk analisis pertama.

Perusahaan mengatakan, uji coba tetap rahasia. Jadi, baik perusahaan maupun penyelidik penelitian tidak tahu peserta mana yang menerima vaksin atau plasebo. Vaksin akan dianggap berhasil jika sebagian besar dari mereka yang terinfeksi telah menerima plasebo, setelah dewan pengawas melihat hasil awal.

Sebelumnya pada Rabu, Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS, mengatakan, Moderna mungkin sudah akan memiliki data dari mana saja antara "beberapa hari" hingga "sedikit lebih dari sepekan." Menurutnya, tingkat keefektifan yang tinggi akan masuk akal karena vaksinnya "hampir identik" dengan vaksin eksperimental Pfizer Inc.

"Mungkin tidak 95 persen, mungkin 90 persen, atau 96 persen, atau 89 persen, tetapi akan terus naik," kata Fauci yang merupakan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS pada konferensi yang diselenggarakan oleh Financial Times.

Pfizer pada Senin (9/11) mengatakan, vaksin Covid-19 buatannya lebih dari 90 persen efektif berdasarkan hasil uji coba sementara. Efektivitasnya secara signifikan lebih tinggi daripada yang diinginkan oleh regulator, yaitu setidaknya 50 persen kemanjuran.

Moderna, yang menggunakan teknologi messenger RNA yang mirip dengan Pfizer, mengatakan sebelumnya pada Rabu bahwa linimasa November untuk data awal berada di jalur yang benar. Moderna tidak menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar tentang kapan perusahaan itu akan mengungkapkan data.

Perusahaan masih harus menunggu data keselamatan tindak lanjut selama dua bulan, yang diwajibkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Data itu diharapkan akan diperoleh pada paruh kedua November, sebelum Moderna mengajukan izin penggunaan darurat AS.

Belum ada vaksin yang mendapat persetujuan global, meskipun beberapa perusahaan pengembang vaksin, termasuk Moderna, sedang menjalankan studi tahap akhir.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement