REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah laporan dari Cina, Rabu (11/11) mengklaim Qualcomm telah menerima lisensi untuk memasok chip untuk Huawei. Huawei saat ini tidak dapat memproduksi chip HiSilicon. Huawei harus mencari penyedia lain, seperti Mediatek.
Qualcomm kemungkinan tak bisa memenuhi semua kebutuhan chip Huawei. Dilansir dari GSMArena, Kamis (12/11), menurut laporan tersebut, Qualcomm akan bisa memenuhi permintaan Huawei jika Honor tidak lagi dimiliki oleh Huawei.
Namun dengan penjualan Honor yang dilaporkan ke Digital China seharga 15 miliar dolar Amerika Serikat (AS), lanskapnya mungkin sedikit berubah.
Qualcomm adalah perusahaan Amerika yang berlokasi di San Diego. Qualcomm memerlukan lisensi khusus untuk bekerja dengan Huawei karena masalah perang dagang Cina-AS.
Bulan lalu ada spekulasi Huawei ingin menjual bagian dari sub jenamanya, Honor. Alasan utama di balik kesepakatan itu adalah untuk menghindari berbagai larangan perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintah AS.
Sesuai laporan Reuters, dilansir dari GSMArena, Rabu (11/11), Huawei ingin menjual 15 miliar dolar AS saham Honor ke konsorsiumnya yang dipimpin oleh pemerintah Shenzhen dan pemasok layanan TI Digital China.