REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penggunaan teknologi berbasis aplikasi kesehatan mulai banyak digunakan oleh pasien diabetes. Hal ini menyoroti pentingnya efektivitas penggunaan aplikasi berbasis teknologi untuk perawatan pasien diabetes.
Peluang tersebut dimanfaatkan oleh Aplikasi Teman Diabetes melalui penelitian penggunaan teknologi bagi pasien diabetes. COO PT Global Urban Esensial (GUE) Tiffany Robyn mengatakan platform bagi penyandang diabetes dapat merekam data pasien dan menghubungkan diabetesi dengan tenaga medis ahli diabetes.
“Hal ini untuk mendapatkan arahan medis sesuai dengan kebutuhan individu para penyandang diabetes,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/11).
Menurutnya hasil penelitian ilmiah ini membuat para dokter dan juga tenaga medis lainnya merekomendasikan penggunaan aplikasi Teman Diabetes kepada pasien diabetes. Diharapkan semakin banyak pasien diabetes yang mempercayakan pengelolaan gula darah mandiri (PGDM) dengan aplikasi Teman Diabetes yang memiliki fitur antara lain yakni Edukasi Dasar, Rekaman dan Telekonsultasi.
Penelitian ilmiah pertama mengenai pemanfaatan aplikasi bagi diabetesi dilakukan oleh Teman Diabetes dan Magister Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (MFK UGM) pada Januari hingga Mei 2020. Penelitian tersebut bertujuan untuk menilai efektivitas penggunaan aplikasi Teman Diabetes dalam menaikkan pengetahuan diabetes, aktivitas perawatan diri dan perbaikan nilai klinis perawat penyandang diabetes tipe 2.
Tim peneliti riset ini adalah Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt selaku peneliti utama, Apt. Nidaul Hasanah, M. Clin, Pharm, dan Apt. Perdani Adnin Maisyah, M. Clin, Pharm. Riset tersebut menggunakan desain quasi-experimental dengan membandingkan perubahan pada grup intervensi dan grup kontrol.
Pada grup intervensi adalah kelompok sampel yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes, sedangkan kelompok lainnya tidak. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan nilai klinis setelah 3 bulan, terdapat penurunan nilai rata-rata HbA1c pada grup yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes lebih signifikan dibandingkan dengan grup yang tidak menggunakan aplikasi Teman Diabetes.
Begitu pula dengan nilai rata-rata gula darah puasa pada pasien di grup yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes menurun hingga 71,4 mg/dl sedangkan rata-rata gula darah puasa grup yang tidak menggunakan aplikasi Teman Diabetes meningkat hingga 72,4 mg/dl.
Selanjutnya pada skoring peningkatan pengetahuan diabetes selama dua bulan, grup yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes lebih tinggi dibandingkan grup yang tidak menggunakan aplikasi tersebut. Adapun komponen pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan umum, pengetahuan mengenai gaya hidup dan kepatuhan pengobatan, serta pengelolaan nilai glikemik.
“Penelitian menemukan bahwa penggunaan aplikasi Teman Diabetes selama dua bulan menaikkan tingkat pengetahuan diabetes pengguna,” ungkap Zullies Ikawati.
Penelitian ini juga menyimpulkan penggunaan aplikasi Teman Diabetes merupakan platform yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan terkait diabetes dan perawatannya. Penelitian ini menemukan penggunaan aplikasi Teman Diabetes untuk membantu perawatan diabetes mandiri dapat memberikan efek perbaikan nilai klinis yang ditandai dengan penurunan angka HbA1c.