Selasa 10 Nov 2020 12:48 WIB

Mengapa Vaksin Covid-19 Pfizer Butuh Dua Dosis Suntikan?

Vaksin Covid-19 BioNTEch-Pfizer dikabarkan memiliki efikasi 90 persen.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Reiny Dwinanda
  Kantor pusat Pfizer Inc. di New York, Amerika Serikat. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech akan diberikan dalam dua dosis suntikan dengan jarak waktu 21 hari.
Foto: EPA/Justin Lane
Kantor pusat Pfizer Inc. di New York, Amerika Serikat. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech akan diberikan dalam dua dosis suntikan dengan jarak waktu 21 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech diklaim perusahaan memiliki efikasi 90 persen dalam uji klinis Fase Tiga. Vaksin ini akan ditawarkan dalam dua dosis suntikan.

Seorang anggota kelompok penasehat medis dari Komite Ahli untuk Tanggap Darurat Epidemi buatan gubernur Colorado, Amerika Serikat, Dr. Anuj Mehta, menjelaskan bahwa dua dosis vaksin akan diberikan dengan jarak waktu 21 hari. Jangka waktu antara dua suntikan itu ditetapkan berdasarkan data yang dikumpulkan di laboratorium sebelum vaksin itu diujicobakan pada manusia.

Baca Juga

Setiap dosis akan terdiri dari formulasi yang sama. Artinya, tidak ada perbedaan antara kedua suntikan. Mengapa dua dosis suntikan, tak seperti kandidat vaksin Covid-19 lainnya?

Alasan harus ada dua dosis ialah karena tubuh merespons masing-masing secara berbeda. Dosis pertama akan bertindak sebagai lapisan awal untuk sistem kekebalan tubuh dan dosis kedua yang diberikan tiga pekan kemudian akan memperkuatnya.

 

"Setelah dosis kedua, tubuh akan dapat mengenali protein yang dibuat oleh virus penyabab Covid-19 dengan lebih baik. Namun, untuk kekebalan tubuh masih dilihat. Seperti berapa lama kekebalan itu bertahan?" kata Mehta yang tidak terlibat dalam penelitian vaksin Covid-19, dilansir Fox News, Selasa (10/11).

Menurut Mehta, kekebalan tubuh mereda dalam waktu sepekan setelah dosis kedua. Semua data mendukung fakta bahwa dosis tunggal tidak akan memberikan kekebalan yang sangat kuat, yang dibutuhkan untuk memerangi pandemi Covid-19.

Mehta mengatakan, terlalu dini untuk mengetahui apakah vaksin tersebut akan menjadi imunisasi tahunan, mirip dengan vaksinasi flu atau apakah akan efektif selama beberapa tahun.

"Kami tidak tahu apakah ini akan menjadi sesuatu dimana orang membutuhkan imunisasi berulang pada interval waktu yang berbeda atau itu akan cukup untuk jangka waktu yang sangat lama. Tindak lanjut jangka panjang yang disertakan dengan uji coba akan memberi tahu kita semua," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement