Jumat 06 Nov 2020 14:01 WIB

Ilmuwan Ungkap Genom Origami Penyebab Infeksi Virus Corona

Peneliti mengungkap virus ini corona genom origami untuk menginfeksi inang.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- SARS-CoV-2 adalah salah satu dari sekian banyak virus corona. Semuanya memiliki karakteristik yang memiliki genom RNA untai tunggal terbesar di alam.

Genom ini berisi semua kode genetik yang dibutuhkan virus untuk menghasilkan protein, menghindari sistem kekebalan dan bereplikasi di dalam tubuh manusia.

Baca Juga

Banyak dari informasi itu terkandung dalam struktur 3-D yang diadopsi oleh genom RNA ini ketika menginfeksi sel. Para peneliti mengatakan upaya menemukan vaksin untuk COVID-19 difokuskan pada penargetan protein virus.

Bentuk molekul RNA sangat penting untuk fungsi vaksin. Nantinya bisa menargetkan RNA secara langsung dengan obat untuk mengganggu strukturnya dan menghentikan replikasi virus.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Molecular Cell, tim peneliti mengungkap seluruh struktur genom SARS-CoV-2 di dalam sel inang. Peneliti mengungkap virus ini menggunakan genom origami untuk menginfeksi inang. Informasi ini penting untuk mengembangkan obat atau vaksin dalam melawan covid-19.

Peneliti mengungkapkan jaringan interaksi RNA-RNA yang mencakup bagian genom yang sangat panjang. Bagian fungsional yang berbeda di sepanjang genom perlu bekerjasama meskipun jaraknya sangat jauh. Data struktural baru menunjukkan bagaimana hal ini dilakukan untuk mengaktifkan siklus hidup virus corona dan menyebabkan penyakit.

"Genom RNA virus corona sekitar tiga kali lebih besar dari rata-rata genom RNA virus jadi sangat besar," kata penulis utama studi Omer Ziv mewakili Universitas Cambridge dilansir dari Phys, pada Jumat (6/11).

Ziv menambahkan para peneliti sebelumnya mengusulkan interaksi jarak jauh di sepanjang genom virus Corona sangat penting untuk replikasi sekaligus menghasilkan protein virus. Tetapi hingga saat ini peneliti tidak memiliki alat yang tepat untuk memetakan interaksi ini secara penuh.

"Sekarang kami memahami hal ini jaringan konektivitas, kami dapat mulai merancang cara untuk menargetkannya secara efektif dengan terapi," ujar Ziv.

Di semua sel, genom memegang kode untuk produksi protein tertentu. Dengan memetakan struktur RNA ini dan interaksi jarak jauh yang terlibat, penelitian baru ini mengungkap strategi dimana virus corona menghasilkan protein untuk memanipulasi sel.

"Kami menunjukkan interaksi terjadi antara bagian RNA SARS-CoV-2 yang jaraknya sangat jauh, dan kami dapat memantau interaksi ini saat terjadi selama replikasi awal SARS-CoV-2," kata peneliti lainnya Lyudmila Shalamova dari Universitas Justus-Liebig, Jerman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement