REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan ritel pakaian Gap Inc. mengajak rakyat Amerika Serikat kembali bersatu pascapemilihan presiden. Namun, warganet menganggap perusahaan itu gagal membaca situasi dan terlalu cepat mengusulkan persatuan.
Dalam unggahan di Twitter, Gap menuliskan, “Satu hal yang kita tahu, bersama-sama, kita bisa maju,” tulis Gap sembari menambahkan simbol hati berwarna merah dan biru mewakili warna Republik dan Demokrat, partai pengusung kedua calon presiden.
Dilansir TMZ, unggahan itu disertai foto hoodie berwarna setengah merah dan setengah biru dengan tulisan “GAP” di tengahnya. Seorang juru bicara Gap menjelaskan maksud dari unggahan itu adalah untuk menunjukkan kekuatan persatuan.
"Terlalu dini untuk pesan ini. Kami tetap optimis bahwa negara kami akan bersatu untuk mendorong perubahan positif bagi semua," tulis juru bicara itu.
Tak lama, cicitan itu menjadi bumerang. "Contoh besar tentang alasan cerdas untuk berhenti di media sosial sekarang,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Banyak pengguna media sosial lain menanggapi dengan meminta perusahaan itu “membaca situasi” lebih lanjut. Pengguna lain juga merasa hoodie itu bukan ide bagus, ketika banyak orang mulai lelah, bangkut, dan takut dengan situasi yang ada saat ini.
Figur publik Chrissy Teigen juga menimpali unggahan yang sudah dihapus itu. Sebagai catatan, hoodie itu tidak untuk dijual.
"Mantap, kita bisa menyerong, tergantung pada kota (basis kemenangan) tempat kita berada," tulis Teigen.
Gap menghapus unggahan tersebut beberapa jam kemudian, saat sebuah negara “terpecah” karena cemas menunggu hasil pemilihan presiden yang masih berlangsung.