REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejak pandemi Covid-19 berlangsung masyarakat mulai memasuki kebiasaan baru, seperti belajar dan bekerja dari rumah. Kedua aktivitas tersebut menjadikan konsumsi untuk internet meningkat tajam.
Pakar teknologi informasi Universitas Gadjah Mada, Dr. Ridi Ferdiana, membagikan sejumlah saran yang bisa dilakukan untuk menghemat kuota internet. Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan, yakni pendekatan perangkat dan pendekatan aplikasi.
Ridi menjelaskan, pendekatan perangkat dikaitkan dengan fitur bawaan yang sudah tersedia, sudah aktif, atau dapat diaktifkan di komputer maupun ponsel. Umumnya, pelajar dan mahasiswa menggunakan dua perangkat itu dalam mengakses pembelajaran.
Untuk menghemat kuota data internet di ponsel, pengguna dapat mengaktifkan fitur pengatur batas konsumsi data, yakni data limit dan billing cycle. Lalu, matikan fitur auto sync, auto download, dan background data.
Jangan lupa perbarui aplikasi secara manual dan selektif. Mengurangi streaming juga bisa menghemat kuota data.
"Alternatif lainnya, menonton dengan resolusi rendah 5 Mbps," kata Ridi, Kamis (5/11).
Ketika menggunakan komputer, pengguna dapat menghemat kuota dengan mengaktifkan metered connection saat melakukan tethering. Selanjutnya, set data limit, restrict background data, serta matikan update otomatis dan pengaturan sinkronisasi.
Untuk menghemat kuota data dengan pendekatan aplikasi, gunakan kompresi data saat memakai aplikasi browser. Lalu, matikan video dan audio jika tidak dibutuhkan saat memakai aplikasi video conference. Nyalakan cuma saat diperlukan.
"Kurangi resolusi video ke 720 pixel karena video resolusi tinggi atau HD cukup besar menyedot data," ujar Kepala Prodi S1 Teknologi Informasi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM tersebut.
Selanjutnya, matikan notifikasi dan auto upload di aplikasi media sosial. Terakhir, ia mengingatkan, jangan lupa juga untuk memilih dan menggunakan aplikasi-aplikasi yang hemat data.
"Pilih aplikasi yang hemat data, misal kalau Whatsapp ada versi Lite, Skype ada Skype Lite, dan sebagainya," kata Ridi.