REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para peneliti di Eropa punya secercah harapan bagi penderita kanker. Mereka terus mengkaji peluang ditemukannya obat kanker terbaru.
Ilmuan meneliti keluarga protein Bcl-2 yang terdiri dari anggota anti dan proapoptosis. Protein itu fungsinya melindungi sel dari kematian atau mendukungnya terhindar dari kematian.
Dalam studi tersebut, mereka telah mendemonstrasikan dan menandai interaksi antara Mcl-1 dan Bok, dua protein penting dalam famili ini. Supervisor studi ini Ismael Mingarro menganggapnya bisa mengontrol permeabilisasi membran luar mitokondria.
"Ini langkah penting dalam memodulasi proses apoptosis yang mana ada hubungannya dengan kematian sel," kata Mingarro dilansir dari news-medical pada Selasa (27/10).
Mingarro menyampaikan kanker memiliki peningkatan tingkat ekspresi protein Mcl-1 dan / atau mutasi di segmen transmembran yang berkorelasi dengan prognosis dan respons rendah terhadap pengobatan saat ini. Profesor Mingarro menyatakan bahwa interaksi antara kedua protein ini spesifik dan terjadi di lingkungan membran melalui daerah hidrofobik (transmembran) dari ujung terminal karboksi kedua protein.
"Tentunya ini tidak seperti kebanyakan protein dalam keluarga Bcl-2 yang berinteraksi dengan yang larut di daerah protein," ujar Mingarro.
Artikel studi ini dilakukan oleh Mar Orzáez selaku peneliti di Príncipe Felipe de Valencia Research Center (CIPF) dengan dipantau oleh Profesor Mingarro sebagai peneliti predoktoral dari Institut Universitas Bioteknologi dan Biomedis (BIOTECMED). Kemudian turut berkontribusi pula staf peneliti dari CIPF, Institut Kimia Organik dan Biokimia dari Akademi Ilmu Pengetahuan Ceko (Republik Ceko) dan Universitas Helsinki (Finlandia) dan Heidelberg (Jerman).