REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Booster atau roket pendorong Soyuz dan Fregat berhasil mengirimkan satelit navigasi Glonass milik Rusia ke orbit pada Sabtu (24/10). Satelit baru ini bergabung dengan 24 pesawat ruang angkasa navigasi aktif di armada Glonass.
Misi peluncuran satelit Glonass Rusia dari Kosmodrom Plesetsk, pangkalan peluncuran militer berjarak sekitar 800 kilometer utara Moskow. Liftoff terjadi pada pukul 10:08 malam waktu Moskow.
Roket Soyuz lalu melepaskan empat pendorong berbahan bakar minyak sekitar dua menit setelah lepas landas. Kemudian membuang selubung aerodinamis yang menutupi satelit Glonass setelah mencapai luar angkasa.
Tahap inti Soyuz dimatikan dan dipisahkan sekitar lima menit setelah misi, diikuti dengan penyalaan mesin RD-0124 tahap ketiga. ISS Reshetnev mengatakan satelit Glonass terbaru ini memiliki panel surya lebih luas, dan tim darat menjalin kontak dengan pesawat ruang angkasa. Semua sistem di dalam satelit berfungsi normal setelah peluncuran.
Muatan yang diluncurkan pada Sabtu itu adalah pesawat ruang angkasa ketiga dalam seri satelit navigasi Glonass K Rusia. Satelit itu dirancang oleh para insinyur untuk bertahan lebih lama dan mengirimkan lebih banyak sinyal navigasi. Dua satelit Glonass K sebelumnya diluncurkan pada tahun 2011 dan 2014.
Satelit Glonass K memiliki berat sekitar 935 kilogram, sedikit lebih rendah dari satelit Glonass M yang merupakan generasi sebelumnya. Satelit Glonass K diperkirakan akan beroperasi selama 10 tahun, ini meningkat dari desain satelit sebelumnya yang berumur tujuh tahun saja.
Pesawat baru ini lebih ringan, menghasilkan lebih banyak tenaga listrik yang dibuat oleh ISS Reshetnev di Zheleznogorsk, Rusia. Pesawat luar angkasa Glonass K juga mendukung jaringan pencarian dan penyelamatan Cospas-Sarsat internasional.
Satelit yang diluncurkan Sabtu lalu juga menggunakan lebih banyak peralatan buatan Rusia daripada pesawat ruang angkasa Glonass sebelumnya. Perubahan yang diperkenalkan pada desain Glonass K karena sanksi internasional terhadap Rusia.
"Mengganti konstelasi orbital dengan pesawat ruang angkasa Glonass K akan memastikan operasi yang stabil dari sistem navigasi Rusia dan meningkatkan akurasi penentuan navigasinya hingga puluhan sentimeter," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan dilansir dari spaceflightnow pada Selasa (27/10).