REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini Huawei Consumer Business Group (CBG) Indonesia memfokuskan diri untuk merombak image menjadi brand perangkat premium. Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng, mengatakan 2020 menjadi tahun Huawei mempersiapkan infrastruktur dasar untuk mengubah citra tersebut.
Huawei berupaya menghadirkan ekosistem perangkat yang lengkap. "Dari segi distribusi channel, dari komunikasinya, kita mengedukasi konsumen bahwa line-up Huawei tidak hanya handphone, juga ada lainnya," ujar Lo Khing Seng dalam konferensi virtual peluncuran 5 perangkat IoT Huawei, Kamis (22/10).
Lo Khing Seng mengatakan saat ini Huawei CBG Indonesia fokus pada strategi Huawei skenario "1 + 8 + N". Delapan perangkat berikutnya adalah perangkat-perangkat yang memang memiliki interaksi cukup intens dengan kegiatan sehari-sehari.
"Tahun 2020 ini adalah tahun di mana Huawei benar-benar memfokuskan secondary approach, category product, dari audio, wearable, laptop, tablet," kata Khing Seng.
Mulai awal tahun ini Huawei CBG telah memboyong perangkat laptop dan tablet ke Tanah Air. Perusahaan teknologi asal China itu semakin gencar melengkapi jajaran lini perangkat tersebut di berbagai segmen harga pada pertengahan tahun untuk memenuhi kebutuhan kegiatan bekerja dan belajar dari rumah.
Huawei CBG Indonesia juga sejak tahun lalu telah menghadirkan kategori jam tangan pintar. Tahun ini Huawei CBG Indonesia juga membawa kacamata pintar dengan berkolaborasi bersama brand asal Korea Selatan, Gentle Monster, menghadirkan Gentle Monster Huawei Eyewear II.
"Saat ini Huawei mulai di Indonesia dengan produk-produk flagship. Untuk itu, kita akan terus membawa produk ekosistem ini dengan level premium, di mana kita menggabungkan teknologi dengan stylish," ujar Lo Khing Seng.
Untuk menggaet konsumen di Indonesia, Lo Khing Seng mengatakan seamless connectivity menjadi nilai jual yang ditawarkan Huawei, selain spesifikasi produk.
"Ini membuat suatu pengalaman baru buat konsumen, dan ini yang kita harapkan menjadi suatu trade mark di benak konsumen," ucap dia.