Kamis 22 Oct 2020 15:14 WIB

Hybrid Multi-Cloud akan Jadi Tren Tiga Tahun Mendatang

Hybrid Multi-Cloud mulai diminati banyak eksekutif bisnis di Indonesia.

Hybrid Multi-Cloud mulai diminati banyak eksekutif bisnis di Indonesia (Foto: ilustrasi cloud)
Foto: nostra.ie
Hybrid Multi-Cloud mulai diminati banyak eksekutif bisnis di Indonesia (Foto: ilustrasi cloud)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi IBM mengungkapkan bahwa akan semakin banyak eksekutif bisnis di Indonesia yang berencana untuk berinvestasi pada platform hybrid multi-cloud. Tren ini diperkirakan akan diminati dalam kurun waktu tiga tahun mendatang.

Menurut hasil studi IBM Institute for Business Value (IBV) bertajuk "The hybrid cloud platform advantage: A guiding star to enterprise transformation in Indonesia" yang diterima, Kamis (22/10), pergeseran itu didasari tujuan mendorong transformasi bisnis. Selain itu juga membuka peluang baru demi meningkatkan nilai bisnis.

Baca Juga

Menurut responden survei dari Indonesia, saat ini 16 persen dari pengeluaran TI organisasi mereka dialokasikan untuk cloud. Mereka berencana untuk meningkatkan porsi pengeluaran hybrid dari 51 persen saat ini, menjadi 57 persen pada tahun 2023.

Sebagian besar anggaran cloud organisasi dialokasikan untuk hybrid cloud platform. Meskipun, anggaran untuk public cloud mereka harus dikurangi dari 41 persen menjadi 36 persen pada tahun 2023.

Sebagian besar industri secara global akan mencatat pertumbuhan dalam jumlah cloud yang mereka gunakan, dengan perkiraan jumlah cloud mencapai 11 cloud per organisasi, terutama di bidang asuransi, telekomunikasi, ritel, perbankan, dan produk konsumsi. Lebih lanjut, studi tersebut juga menemukan bahwa responden mengakui return on investment (ROI) dari pendekatan platform tersebut.

Seperti yang dikatakan responden, nilai bisnis yang dihasilkan dari teknologi platform dan model operasi full hybrid multi-cloud adalah 2,5 kali lebih besar dibandingkan nilai yang dihasilkan dari pendekatan vendor single platform, single cloud.

"Temuan ini menunjukkan bahwa hybrid multi-cloud menjadi sangat fundamental dalam pengembangan model operasi organisasi, membantu mereka mengawali langkahnya untuk menjadi Perusahaan Kognitif di masa depan," kata Presiden Direktur IBM Indonesia Tan Wijaya.

Lebih lanjut, Hybrid cloud memungkinkan peningkatan kinerja bisnis dengan ROI yang lebih besar. Hal ini terbukti dengan kesuksesan sejumlah bisnis terkemuka dalam meraih keunggulan kompetitif melalui pengelolaan hybrid cloud dan tata kelola platform yang lebih kuat. Di Indonesia, bisnis terkemuka seperti industri manufaktur dan retail melakukan transformasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi platform hybrid multi-cloud dan menerapkan teknologi AI.

"Kami sepenuhnya mengandalkan hybrid cloud karena teknologi ini aman, dapat dioperasikan dengan mudah, terbuka, dan bebas dari vendor lock-in," imbuh Tan Wijaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement