Kamis 15 Oct 2020 11:08 WIB

Ilmuwan Ungkap Cara Bulan Melindungi Bumi

Medan magnet bulan melindungi Bumi dari matahari.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Misi China ke Mars yakni Tianwen 1 mengambil foto Bumi dan Bulan yang terlihat dari sekitar 1,2 juta km dari bumi.
Foto: cnsa
Misi China ke Mars yakni Tianwen 1 mengambil foto Bumi dan Bulan yang terlihat dari sekitar 1,2 juta km dari bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bulan dianggap telah menjaga atmosfer planet Bumi aman dari "serangan" matahari yang lebih aktif 4 miliar tahun lalu. Saat itu bulan memiliki medan magnet yang kini telah  menghilang.

Awalnya bulan dianggap tidak memiliki medan magnet seperti diketahui saat ini. Bukti terbaru itu hasil analisa sampel batuan yang dibawa kembali oleh misi Apollo. Ditemukan bahwa 4,2- 3,4 miliar tahun lalu, bulan memiliki medan magnet ketika jaraknya dua kali lebih dekat dengan Bumi.

Baca Juga

"Bulan memiliki medan magnet yang setidaknya sekuat medan magnet bumi saat ini," kata peneliti NASA James Green dilansir dari Newscientist pada Kamis (15/10).

Green menggunakan informasi ini untuk memodelkan interaksi medan magnet Bulan dengan Bumi. Green menemukan medan magnet Bulan dan Bumi seharusnya bergabung untuk menciptakan magnetosfer pelindung. 

"Gaya pasang surut dari Bumi yang berinteraksi dengan Bulan mungkin membantu menjaga arus tetap berjalan dan magnetosfer aktif selama beberapa ratus juta tahun," ujar Green. 

Namun pada akhirnya Bulan menjauh dari Bumi. Kondisi ini yang membuat bagian intinya mendingin hingga tak lagi mengeluarkan medan magnet.

Di sisi lain, Bulan mungkin memiliki efek pada kesehatan manusia. Para ilmuwan percaya matahari lebih aktif pada awal kehidupannya hingga bisa mengeluarkan partikel 100 kali lebih banyak daripada sekarang. 

Kondisi itu seharusnya membuat pertahanan atmosfer Bumi lemah. Kehidupan di dalam Bumi pun sulit terjaga dalam kondisi itu. Namun sebaliknya, kehidupan di Bumi justru berkembang.

"Kami sekarang tahu medan magnet Bulan membantu melindungi dari serangan partikel matahari," ucap Green.

Para peneliti rencananya ingin melakukan pengambilan sampel di kutub Bulan agar mengungkapkan kebenaran hipotesa itu. Di lokasi tersebut, partikel dari atmosfer Bumi seperti nitrogen seharusnya melewati garis medan magnet Bulan dan menghantam tanah, tempat partikel mungkin masih dapat dideteksi hingga saat ini. 

"Mengonfirmasi hipotesa itu bisa berimplikasi pada pencarian kehidupan di luar tata surya kita. Mari kita cari planet ekstrasurya terestrial yang memiliki Bulan. Jika Bulan-Bulan itu besar, mereka mungkin menghasilkan jenis efek perlindungan yang sama," ungkap Green.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement