Rabu 14 Oct 2020 13:22 WIB

Arkeolog Temukan Tungku Peleburan Logam Tertua di Dunia

Tungku peleburan berusia 6.500 tahun ditemukan di Israel.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilmuwan menemukan tungku peleburan tembaga tertua di dunia.
Foto: Israel Antiquities Authority
Ilmuwan menemukan tungku peleburan tembaga tertua di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Israel telah menemukan apa yang bisa jadi merupakan tungku tertua yang ditemukan hingga saat ini. Tungku ini berusia hampir 6.500 tahun yang lalu.

Tungku peleburan tembaga atau furnace berusia 6.500 tahun ditemukan di gurun sekitar Bersyeba, Israel. Tungku itu ditemukan 60 mil dari tambang Wadi Faynan yang menunjukkan kerahasiaan tentang teknologinya

Baca Juga

Mereka mengatakan tungku membantu stratifikasi ekonomi kuno pada saat itu. Penelitian ini muncul di Journal of Archaeological Science dan merupakan puncak dari pekerjaan selama tiga tahun.

"Penggalian mengungkapkan bukti produksi dalam negeri dari periode Chalcolithic, sekitar 6.500 tahun yang lalu. Penemuan mengejutkan termasuk bengkel kecil untuk peleburan tembaga dengan pecahan tungku instalasi kecil yang terbuat dari  timah yang di dalamnya bijih tembaga dilebur serta banyak terak tembaga," kata Direktur Penggalian, Talia Abulafia, Rabu (14/10).

Namun, peneliti Erez Ben-Yosef mengatakan masyarakat membutuhkan pengetahuan tertentu untuk membangun tungku khusus yang dapat mencapai suhu sangat tinggi sambil mempertahankan tingkat oksigen yang rendah.

Temperatur yang luar biasa itu, masih menjadi bagian dari metalurgi saat ini. Ia menambahkan beberapa fragmen tungku, cawan lebur dan terak digali dan ditemukan mewakili bengkel peleburan tembaga yang luas yang terletak di seperempat pemukiman yang berbeda.

"Analisis tipologi dan kimiawi mengungkapkan teknologi dua tahap (peleburan primer berbasis tungku diikuti dengan peleburan / pemurnian dalam cawan lebur) dan analisis isotop timbal menunjukkan bahwa bijih tersebut berasal secara eksklusif dari Wadi Faynan," kata dia.

"Penting untuk dipahami bahwa pemurnian tembaga adalah teknologi tinggi pada periode itu. Tidak ada teknologi yang lebih canggih dari itu di seluruh dunia kuno, ”kata Ben-Yosef.

Itu berkontribusi pada budaya Ghassulian, sebuah kelompok yang berkembang secara lokal dan mencapai pencapaian artistik yang luar biasa.  Pernyataan tersebut menjelaskan periode dalam sejarah kuno ini disebut Chalcolithic, artinya orang-orang pada saat itu menggunakan batu dan juga tembaga tergantung pada aplikasinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement