Selasa 13 Oct 2020 20:05 WIB

3 Kunci Menjaga Keamanan Siber

Untuk menjaga keamanan siber tidak hanya diperlukan teknologi yang canggih.

Keamanan siber
Keamanan siber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi yang menghadirkan layanan bagi pengguna untuk perlu memperhatikan tiga aspek penting dalam menjaga keamanan siber. Tiga aspek itu yakni manusia, proses dan teknologi.

Hal tersebut diungkapkan pakar TI dan ahli keamanan digital dari Swiss German University, Charles Lim. Dia menyebut tiga hal tersebut krusial dan harus berjalan bersamaan, sebab merupakan satu kesatuan.

Baca Juga

"Dalam keamanan siber kita perlu membangun tiga hal ini, baik dari manusia, pembenahan proses dan evaluasi, serta penggunaan teknologi yang tepat guna," ujar Charles, dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10).

Menurut Charles, masyarakat saat ini banyak yang beranggapan bahwa untuk menjaga keamanan siber hanya diperlukan teknologi yang canggih. Padahal, dukungan manusia dan proses justru merupakan bagian paling lemah dari rantai keamanan siber, sehingga perlu diperhatikan.

Pengguna aplikasi seluler berisiko besar terpapar kejahatan siber. Mengutip data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Charles mengatakan setiap manusia di Indonesia memegang 1,3 perangkat, yang berarti satu orang memiliki lebih dari dua perangkat, atau bahkan tiga perangkat.

"Yang perlu diperhatikan juga di dalam dunia digital yang saat ini sedang berkembang adalah bahwa setiap manusia Indonesia itu paling tidak mereka menggunakan waktunya lebih dari empat jam di mobile device," kata Charles.

Bahkan, angka tersebut, menurut Charles, bisa saja lebih tinggi, mengingat jumlah penetrasi perangkat seluler yang juga kian meningkat.

Data dari perusahaan analisa aplikasi, App Annie, pada 2020 selama pandemi COVID-19, masyarakat Indonesia menghabiskan kurang lebih enam jam per hari menggunakan aplikasi pada perangkat seluler.

Sementara waktu penggunaan pada perangkat seluler meningkat, manusia menjadi celah rentan kejahatan siber yang menjadi target sasaran para penjahat siber.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement