REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kehidupan modern saat ini, kebutuhan pasar terkait dengan kecepatan semakin meningkat. Banyak dari perusahaan teknologi besar yang berupaya mengembangkan platformnya menjadi yang tercepat, termudah, dan terpraktis untuk penggunaannya.
Teknologi yang ada saat ini berkembang pesat untuk bisa dapat menyajikan barang atau jasa kepada penggunanya dengan cepat. Namun di sisi lain, hal ini memiliki efek samping. Perusahaan menggunakan data pribadi penggunanya untuk mengirim iklan dan konten yang sudah ditargetkan. Hal ini sering kali mengganggu pengguna dan diperparah dengan selalu mengikuti gerak-gerik pengguna di internet.
Kepemilikan data pribadi pengguna yang seharusnya dimiliki dan dikendalikan oleh individu masing-masing, menjadi dimiliki satu entitas besar tanpa mempertimbangkan kompensasi apa pun. Sistem terpusat yang hingga saat ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut, membuat data menjadi rentan untuk dipindah alihkan dan dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Amazon, dan Google mengendalikan data pribadi penggunanya untuk digunakan demi kepentingan perusahaan. Terlebih, pengolahan data ini dilakukan juga oleh perusahaan-perusahaan lain tanpa izin dari pemilik data.
Berbeda dari perusahaan-perusahaan tersebut, Permission.io berusaha hadir memberikan solusi. "Dengan kombinasi sistem model Web 3.0 dan blockchain, Permission.io memberikan penggunanya kendali atas data yang mereka miliki, serta tentunya memberikan bayaran terhadap data tersebut berupa koin tata kelola ASK," ujar pemimpin Permission.io, Charles H Silver, dalam siaran pers, Senin (12/10).
Solusi masa depan seperti ini, kata Charles, membuat pengguna tidak perlu khawatir lagi terkait dengan data yang mereka berikan. "Lebih dari itu, Permission.io membuat konsumen dan penjual bisa terhubung langsung dengan rasa percaya. Sebab, platform ini akan saling mengautentikasi setiap kali transaksi," katanya menambahkan.
Solusinya, kejahatan pencurian data akan menjadi semakin berkurang dan tentunya menghilangkan perantara sekaligus mengurangi biaya transaksi yang ada. Terakhir, alih-alih platform teknologi tersebut menjadi satu-satunya yang mendapat keuntungan dari data, kini pengguna juga dapat memperoleh uang dari personal data mereka dengan cara yang aman dan anonim.
"Tidak berhenti di situ saja, koin tata kelola ASK dapat digunakan sebagai alat transaksi dalam platform Shop and Earn dari Permission. Hanya dengan mendaftarkan diri pada platform tersebut, pengguna dapat langsung menerima koin ASK secara cuma-cuma. Pengguna juga bisa menghasilkan uang dengan berbagai cara di dalam platform, termasuk dengan menonton video dan juga berinteraksi langsung dengan brand dan konten tertentu," ujar Charles.