REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Boom Supersonic meluncurkan pesawat percontohan pertama X-B1 pada Rabu (7/10). Pesawat ini dijadwalkan memulai pengujian penerbangan tahun depan.

Pesawat percontohan X-B1 ini merupakan hal penting dalam sejarah bagi perusahaan rintisan Amerika Serikat (AS) yang merencanakan pesawat komersial yang dapat menaklukan penghalang suara.

Dilansir dari Reuters, Kamis (8/10) sejumlah perusahaan AS di sini berlomba-lomba mengembalikan perjalanan penumpang supersonic yang mati dengan pensiunnya Anglo-French Concorde pada 2003.

Jet supersonic terencana saat ini, meski lebih sunyi dan lebih hemat bahan bakar daripada Concorde, mendapat tekanan dari ahli lingkungan dan bandara untuk memenuhi tingkat kebisingan dan standar emisi karbon untuk pesawat konvensional.

Boom yang berbasis di Denver mengatakan dalam rilisnya, XB-1 akan menjalani program uji penerbangan netral karbon yang akan dimulai tahun depan di Mojave, California.

XB-1 memiliki badan pesawat sepanjang 71 kaki (21,6 m), badan pesawat komposit karbon dan tiga mesin J85-15 yang dirancang GE. Dalam wawancara, Kepala Eksekutif Boom Blake School mengatakan  penerbangan pertama pesawat ini ditargetkan pada 2021, dengan masuknya layanan pesawat supersonic Overture diharapkan pada akhir dekade ini.

Overture, sebuah pesawat supersonic dengan 65 hingga 88 kursi dengan harga awal di tariff kelas bisnis. Pesawat supersonic Overture ini akan memotong waktu terbang transatlantik menjadi sekitar 3,5 jam. Perusahaan mengatakan menerima pesanan dari Japan Airlines Co dan Virgin Group.

Scholl mengatakan ia memperkirakan pasar penerbangan, yang terpukul parah oleh pandemi virus corona baru, akan pulih saat Overture masuk ke pasar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika