REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Applied Acoustics menyelidiki pengaruh tingkat kebisingan di restoran terhadap penilaian pengunjung terhadap rasa makanan. Semua restoran memang memiliki tingkat kebisingan tertentu.
Sumber kebisingan dapat bersumber dari dengungan percakapan selama jam sibuk atau suara memasak dari dapur. Hal itu dapat menyebabkan pengalaman bersantap yang tidak menyenangkan jika terlalu keras.
The Guardian mengeklaim bahwa kebisingan latar belakang di beberapa restoran bisa mencapai setara dengan mesin pemotong rumput atau sepeda motor.
"Orang jarang mempertimbangkan bagaimana tingkat kebisingan memengaruhi mereka secara psikologis," kata penulis penelitian, Mahmoud Alamir, dilansir Health24, Kamis (8/10).
Studi tersebut bertujuan untuk mengungkap pengaruh kebisingan di restoran terhadap pengunjung. Studi ini menggunakan tiga jenis kebisingan, yakni musik santai, kebisingan lalu lintas jalan, dan kebisingan restoran.
Kemudian peneliti mengevaluasi seberapa besar peserta relatif menyukai hidangan yang mereka santap terhadap tingkat kebisingan yang mereka alami saat makan. Peserta bisa menilai makanan menggunakan skala Likert.
Jenis kelamin, usia, dan sensitivitas kebisingan juga dipertimbangkan oleh peneliti. Kualitas makanan dan layanan di restoran juga dipertimbangkan, karena faktor-faktor ini berkontribusi besar pada pengalaman bersantap.
Hasilnya memberikan bukti baru yang dapat membantu restoran dengan tata letak area makan. Musik santai tampak menyebabkan peningkatan kenikmatan pada makanan, sedangkan kebisingan restoran yang normal dan kebisingan lalu lintas jalan menurunkan kesukaan peserta terhadap makanan di semua tingkatan.
"Penelitian ini dapat membantu meningkatkan pengalaman bersantap melalui desain akustik yang lebih praktis atau area makan yang sesuai dengan kelompok orang yang berbeda," ujar peneliti Dr Kristy Hansen.