Selasa 06 Oct 2020 13:30 WIB

Nobel Kedokteran 2020 untuk Temuan Virus Hepatitis C

Temuan virus adalah momen kritis dalam mengobati penyakit.

Harvey Alter, Michael Houghton and Charles Rice dianugerahi hadiah Nobel Kedokteran untuk prestasi mereka mengidentifikasi virus hepatitis C.
Foto: nobel media
Harvey Alter, Michael Houghton and Charles Rice dianugerahi hadiah Nobel Kedokteran untuk prestasi mereka mengidentifikasi virus hepatitis C.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harvey Alter, Michael Houghton and Charles Rice dianugerahi hadiah Nobel Kedokteran untuk prestasi mereka mengidentifikasi virus hepatitis C. untuk pertama kalinya dalam sejarah hepatitis C bisa disembuhkan.

Penghargaan Nobel Kedokteran 2020 untuk ketiga ilmuwan Harvey J. Alter, Michael Houghton and Charles M. Rice  diumumkan Karolinska Institute di Stockholm Senin (5/10). Komite Nobel menyebutkan, prestasi trio ilmuwan itu mampu menjelaskan penyebab utama penyakit hepatitis C, yang tidak bisa dijelaskan dengan temuan sebelumnya hepatitis A maupun hepatitis B.

Baca Juga

Hasil penelitian yang dilakukan sejak tahun 1970-an dan 1980-an itu, telah membantu menyelamatkan jutaan nyawa. "Terima kasih pada temuan mereka, berupa tes darah sangat sensitif untuk melacak virus hepatitis C yang kini sudah tersedia, dan secara esensial mengeliminasi penularan hepatitis lewat transfusi darah di berbagai belahan dunia", pernyataan komite Nobel.

Temuan ini dinilai menjadi kontribusi besar bagi peningkatan kualitas kesehatan dunia. Temuan ilmiah ketiga ilmuwan tersebut memungkinkan pengembangan cepat obat-obatan yang langsung menyasar hepatitis C.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, penyakit hepatis C yang menyerang hati itu kini bisa disembuhkan. Ini meningkatkan harapan eradikasi virus hepatitis C dari populasi dunia," tambah Komite Nobel di Stockholm.

Temuan virus jadi momen kritis

Anggota Komite Nobel, Patrick Ernfors menjelaskan fase paling menentukan dalam memerangi penyakit ini adalah menemukan virus penyebnya. Jika virus sudah ditemukan, ini adalah titik awal untuk pengembangan vaksin dan obat-obatannya.

"Jadi temuan virusnya merupakan momen  kritis," ujar Ernfors.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan terdapat lebih 70 juta orang yang terinfeksi hepatitis di seluruh dunia. Dan rata-rata 400.000 orang meninggal setiap tahunnya, akibat penyakit kronis pemicu radang hati maupun kanker hati tersebut.

Harvey Alter lahir 1935 di New York dan hingga kini masih aktif melakukan riset di National Institutes of Health di Bethesda AS. Charles Rice lahir 1952 di Sacramento, California. Ia meneliti hepatitis di Washington University di St. Louis dan sekarang bekerja di Rockefeller University di New York.

Michael Houghton lahir tahun 1950 di Inggris, dan melakukan risetnya di Chiron Corporation California di AS. Setelah itu dia pindah ke University of Alberta di Canada.

 

sumber: https://www.dw.com/id/nobel-kedokteran-untuk-penemu-virus-hepatitis-c/a-55161015

sumber : DW
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement