Jumat 02 Oct 2020 11:21 WIB

Jejak Virus Corona Ditemukan di Perairan Danau Minnesota

Sampel air dikumpulkan dari perairan Minnesota sejak Juli.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Peneliti dari University of Minnesota Medical School mengambil sampel air dari Lake Superior di Duluth, Minnesota, Amerika Serikat, 22 Agustus 2020. Sampel air itu diuji untuk melajak jejak virus corona penyebab Covid-19.
Foto: AP
Peneliti dari University of Minnesota Medical School mengambil sampel air dari Lake Superior di Duluth, Minnesota, Amerika Serikat, 22 Agustus 2020. Sampel air itu diuji untuk melajak jejak virus corona penyebab Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Jejak virus corona telah ditemukan dalam sampel air yang diambil dari perairan Lake Superior di Duluth, Minnesota, Amerika Serikat. Temuan ini diungkapkan oleh para peneliti dari University of Minnesota Medical School.

Sejak Juli, para peneliti telah mengumpulkan sampel air dari delapan perairan berbeda di Duluth. Sampel itu diambil dalam upaya memahami bagaimana virus penyebab Covid-19 itu bekerja di air dan apakah virus dapat menyebar saat berada di air.

Baca Juga

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan, tidak ada bukti bahwa SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 itu dapat menyebar ke manusia melalui air di lautan, danau, dan air alami lainnya. Virus itu pun diyakini tidak bisa menyebar di kolam renang, taman bermain air, dan kolam air panas.

Pada September, para peneliti menemukan jejak SARS-CoV-2 untuk pertama kalinya dalam sampel air dari Park Point, pantai di E 42nd Avenue, dan Pantai Brighton. Belum diketahui sumber virus pada perairan tersebut, namun ada dugaan para perenang yang membawanya.

"Tim peneliti menjelaskan tingkat deteksi berkisar antara 100 hingga 1.000 salinan per liter atau 10 ribu kali lebih rendah daripada tingkat yang diamati di air limbah," kata para peneliti, dikutip dari Fox News, Jumat.

Mereka akan terus menguji sampel air melalui dana tambahan dari Minnesota Sea Grant, yang awalnya menyediakan 10 ribu dolar AS untuk penelitian tersebut. Star Tribune mencatat bahwa pejabat Departemen Kesehatan Minnesota serta para ahli lainnya akan membantu dalam mengidentifikasi sumber virus yang ditemukan dalam sampel air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement