Jumat 02 Oct 2020 04:40 WIB

LIPI Identifikasi 52 Spesies Satwa di Relief Candi Borobudur

Kisah Lalitavistara di relief Candi Borobudur turut menghadirkan aneka satwa.

Candi Borobudur, Magelang, Jateng, DI Yogyakarta (Dok). Relief Candi Borobudur turut memuat 52 spesies satwa dalam relief kisah Lalitavistara.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Candi Borobudur, Magelang, Jateng, DI Yogyakarta (Dok). Relief Candi Borobudur turut memuat 52 spesies satwa dalam relief kisah Lalitavistara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Rahmadi mengatakan, 52 spesies satwa dalam relief kisah Lalitavistara di Candi Borobudur telah teridentifikasi. Sebanyak 47 di antaranya teridentifikasi sampai tingkat spesies dan lima fauna sampai tingkat familinya.

"Selama ini, mungkin kita memahami relief dalam konteks cerita kemudian dalam konteks agama Buddha, tapi ternyata dalam perspektif keanekaragaman hayati, khususnya kita sebagai negara yang kaya akan itu, ternyata semua dituangkan dengan sangat baik di relief Candi Borobudur," kata Cahyo dalam diskusi virtual LIPI di Jakarta pada Kamis.

Baca Juga

Menurut Cahyo, dari 120 panel cerita relief Lalitavistara, terdapat 61 panel yang memiliki relief fauna di dalamnya. Tim peneliti LIPI bersama pengkaji Balai Konservasi Borobudur (BKB) menemukan total 315 individu fauna dalam setiap panel tersebut.

Dari 52 spesies dan famili yang teridentifikasi itu terbagi menjadi kelas, yaitu actinopterygii (ikan), aves (burung), gastropoda (siput), mamalia, dan reptil. Identifikasi yang dilakukan oleh tim LIPI dan BKB menemukan terdapat empat spesies actinopterygii dari empat famili dan 21 spesies aves dari 15 famili.

Hanya satu spesies gastropada ditemukan di relief Lalitavistara. Sementara itu, teridentifikasi juga 23 spesies mamalia dari 18 famili dan tiga spesies reptil dari tiga famili.

"Relief fauna di Borobudur itu tidak hanya sekedar dipahat, tapi juga ada cerita, ada pesan yang ingin disampaikan," kata pakar zoologi itu.

Menurut Cahyo, panel yang memiliki pahatan fauna dengan jumlah spesies terbanyak adalah yang menggambarkan Sungai Gangga yang meluap. Sementara itu, fauna yang paling tersebar muncul di panel adalah Pavo muticus atau merak hijau yang kemunculannya ada di 15 panel.

Dari 52 spesies yang teridentifikasi tersebut, hanya satu fauna yang tidak ada keberadaannya di Nusantara kuno, yaitu singa yang bisa ditemukan di India, asal dari Kitab Lalitavistara. Menurut Cahyo, kemungkinan besar hewan tersebut memang tersurat di naskah Lalitavistara sehingga dipahat di Borobudur.

"Kami takjub melihat ini dalam konteks ilustrasi begitu detail, begitu sesuai dengan realitas atau kehidupan setiap jenis yang ada," kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement