Kamis 01 Oct 2020 15:16 WIB

Arkeolog Temukan Bukti Pembantaian Zaman Besi

Bukti pembantaian ditemukan pada tahun 1935 dan pertama kali digali tahun 1973.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Para arkeolog menemukan bukti pembantaian zaman besi di Kota kuno La Hoya di Basque, Spanyol Utara.
Foto: cnn
Para arkeolog menemukan bukti pembantaian zaman besi di Kota kuno La Hoya di Basque, Spanyol Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog menemukan bukti pembantaian zaman besi yang tidak berubah setelah ribuan tahun hingga penggalian. Awalnya bukti pembantaian ditemukan pada tahun 1935 dan pertama kali digali tahun 1973.

Kota kuno La Hoya di Basque, Spanyol Utara dihancurkan dalam serangan keras antara 350 dan 200 sebelum masehi. Kota itu tidak pernah diduduki kembali dan mereka yang tewas dalam serangan tersebut tetap ada di tempat mereka sampai kota itu digali.

Baca Juga

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyerangan itu, para peneliti University of Oxford dan tim arkeolog dari Inggris dan Spanyol mempelajari 13 kerangka yang telah ditemukan di situs tersebut. Mereka merinci dari sisa-sisa manusia ada pria, perempuan, dan anak-anak yang tewas.

"Seorang laki-laki menderita beberapa luka frontal, menunjukkan bahwa dia menghadapi penyerangnya. Orang ini dipenggal, tapi tengkoraknya tidak ditemukan. Mungkin telah diambil," kata penulis utama penelitian, Teresa Fernández-Crespo dilansir dari CNN, Kamis (1/10).

Korban yang tewas juga ada pria yang yang ditikam dari belakang dan seorang pria dan perempuan yang dipotong lengannya. Lebih lanjut, tidak ada bukti dari orang-orang yang kembali ke kota untuk menguburkan jenazah atau mengumpulkan barang-barang mereka.

Dalam analisis tersebut terlihat para korban telah ditinggalkan di gedung yang terbakar. Sementara beberapa lainnya ditinggalkan di tempat mereka jatuh di jalan.

"Dari sini kami dapat menyimpulkan bahwa tujuan para penyerang adalah penghancuran total kota La Hoya. Serangan itu mungkin dimotivasi oleh lokasi La Hoya, yang secara strategis terletak di antara Cantabria, wilayah di pantai Atlantik Spanyol, Mediterania dan dataran tinggi interior Spanyol,” kata para peneliti dalam sebuah pernyataan.

Para ahli percaya pemukiman itu merupakan pusat kegiatan sosial, komersial, dan politik. Mereka juga menyebut La Hoya adalah satu-satunya situs zaman besi Iberia yang kehancurannya bisa disebabkan oleh masyarakat setempat.

Selain itu, penemuan itu menunjukkan peperangan dalam skala besar mungkin telah terjadi di Spanyol selama zaman besi. Khususnya, serangan terhadap pemukiman, yang dijaga oleh tembok pertahanan mendahului kedatangan orang Romawi.

"Analisis baru dari sisa-sisa kerangka manusia dari La Hoya mengingatkan kita dengan sangat kuat bahwa masa lalu prasejarah tidak selalu menjadi tempat yang damai seperti yang kadang-kadang dibuat," kata Fernández-Crespo. n Meiliza Laveda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement