Kamis 17 Sep 2020 19:16 WIB

Virus Corona Jenis Baru Bantu Peneliti dalam Melawan Kanker

Sistem kekebalan tubuh bereaksi ketika terinfeksi virus corona, tidak dengan kanker.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Peneliti menggunakan virus corona untuk penelitian tentang pengobatan kanker.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Peneliti menggunakan virus corona untuk penelitian tentang pengobatan kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit infeksi Covid-19 mungkin dapat membawa kabar baik bagi upaya melawan kanker. Sejumlah ilmuwan mengatakan, ada potensi baru melawan kanker dengan virus yang sedang menjadi pandemi dunia.

Penelitian dilakukan oleh Shashi Gujar, ilmuwan dari Universitas Dalhousie, bersama Departemen Patologi di Dal, bersama rekannya di Amerika Serikat (AS), Denmark, Prancis, Jerman, dan India. Mereka mempelajari apakah respons imun terhadap SARS-CoV-2 dapat digunakan kembali untuk melawan kanker.

Baca Juga

Sistem kekebalan tubuh mendeteksi virus dan bakteri yang asing sebagai ancaman, namun tidak melakukan ini pada kanker. Gujar menyelidiki apakah virus corona jenis baru dapat berperan sebagai generasi penerus imunoterapi kanker. Ia juga mengatakan bawah tim peneliti menemukan cara mengelabui sel T spesifik virus corona jenis baru, untuk berpikir bahwa kanker Anda terinfeksi oleh virus tersebut.

“Kuncinya adalah  melakukan ini tanpa menggunakan virus atau benar-benar menyebabkan infeksi yang sebenarnya,” ujar Gujar dalam rilis berita di situs web Universitas Dalhousie, seperti dilansir Fox News, Kamis (17/9).

Gujar menjelaskan bahwa ketika seseorang tertular SARS-CoV-2, sistem kekebalan mengenali virus dan sel T menjadi aktif kemudian bertindak dengan cara tertentu untuk hanya membunuh sel yang menyimpan virus. Vaksin Covid-19 yang saat ini sedang diuji di seluruh dunia telah menunjukkan kemampuan yang sama untuk memicu sel T spesifik virus corona jenis baru.

Para ahli sebelumnya mengatakan bahwa sel T memiliki sel memori yang disimpan di dalam tubuh setelah seseorang melawan infeksi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut sistem kekebalan mengingat apa yang dipelajarinya tentang bagaimana melindungi tubuh dari penyakit tersebut.

Sel memori akan bertindak sebagai alarm dan membantu sistem kekebalan mengidentifikasi serta memproduksi antibodi untuk menyerang virus asing atau lainnya. Termasuk kuman jika memasuki tubuh kembali.

Para penulis mengatakan dalam rilis penelitian bahwa sel T khusus virus corona dapat mencari SARs-CoV-2 di dalam tubuh dan menghancurkan daerah tempat virus bereplikasi serta membantu tubuh pulih dari Covid-19. Tim ilmuwan mencoba membuat sel T menyerang tumor dengan membuat sel kanker mengekspresikan penanda pengenal yang sama dengan sel penyimpan virus corona jenis baru dan dengan demikian menjadi target sel-T yang melawan virus corona, jelas rilis tersebut.

“Setelah kami tahu itu berhasil, imunoterapi ini sebenarnya akan menjadi proses yang langsung dan mungkin akan dapat kami gunakan pada pasien lebih cepat daripada nanti. Ini adalah strategi yang sangat baru dan praktis untuk memanfaatkan sel T spesifik virus melawan berbagai jenis kanker. Itulah yang membuatnya sangat menarik,” jelas Fujar.

Sel khusus virus corona berpotensi ditemukan pada jutaan orang di seluruh dunia karena infeksi atau vaksin, membuat jenis imunoterapi kanker ini berguna untuk populasi di seluruh dunia. Dalam rilis, disebutkan kelompok ilmuwan internasional bersama Gujar saat ini sedang menguji tag khusus virus corona yang terjadi pada populasi berbeda. Mereka kemudian berencana membuat "kompilasi dari tanda-tanda ini" untuk mengobati kanker di berbagai fasilitas kesehatan di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement