Ahad 06 Sep 2020 05:50 WIB

550 Spesies Diperkirakan akan Punah dalam Satu Abad

Ilmuwan telah menghitung berapa banyak mamalia yang mungkin hilang pada abad ini

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Pinguin Humboldt. Ilmuwan telah menghitung berapa banyak mamalia yang mungkin hilang pada abad ini. Ilustrasi.
Foto: www.mirror.co.uk
Pinguin Humboldt. Ilmuwan telah menghitung berapa banyak mamalia yang mungkin hilang pada abad ini. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para ilmuwan telah menghitung berapa banyak mamalia yang mungkin hilang pada abad ini, berdasarkan bukti fosil dari kepunahan di masa lalu. Prediksi mereka menunjukkan setidaknya 550 spesies akan mengikuti jejak mammoth dan kucing bertaring tajam.

Menurut para ilmuwan, setiap spesies yang hilang kita kehilangan sebagian dari sejarah alam bumi. Namun terlepas dari proyeksi suram ini, kita dapat menyelamatkan ratusan spesies dengan meningkatkan upaya konservasi.

Baca Juga

Penelitian baru, yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, menunjukkan manusia hampir seluruhnya bertanggung jawab atas kepunahan mamalia dalam beberapa dekade terakhir. Konsekuensi akan meningkat di masa mendatang jika kita tidak mengambil tindakan sekarang.

"Terlepas dari skenario mengkhawatirkan ini, kita dapat menyelamatkan ratusan bahkan ribuan spesies dengan strategi konservasi yang lebih bertarget dan efisien," kata Tobias Andermann dari Pusat Keanekaragaman Hayati Global Gothenburg dan Universitas Gothenburg dilansir di BBC, Sabtu (5/9).

Menurut Andermann, untuk mencapai ini kita harus meningkatkan kesadaran kolektif tentang eskalasi krisis keanekaragaman hayati yang membayangi dan mengambil tindakan dalam memerangi keadaan darurat global ini. "Waktunya mendesak. Dengan setiap spesies yang hilang, kita kehilangan bagian unik dari sejarah alam Bumi secara permanen," ujar Andermann.

Para ilmuwan mengumpulkan kumpulan besar fosil, yang memberikan bukti waktu dan skala kepunahan baru-baru ini. Simulasi berbasis komputer mereka memprediksi peningkatan besar dalam tingkat kepunahan pada tahun 2100, berdasarkan status ancaman spesies saat ini.

Menurut model-model ini, kepunahan yang terjadi pada abad-abad yang lalu hanya mewakili puncak gunung es, dibandingkan dengan kepunahan yang mengancam pada dekade berikutnya.

Profesor Samuel Turvey dari ZSL (Zoological Society of  London) menjelaskan merekonstruksi dampak masa lalu kita terhadap keanekaragaman hayati sangat penting untuk memahami mengapa beberapa spesies dan ekosistem sangat rentan terhadap aktivitas manusia.

"Ini diharapkan dapat memungkinkan kita mengembangkan tindakan konservasi yang lebih efektif untuk memerangi kepunahan," kata Turvey.

Tahun lalu, panel ilmuwan antarpemerintah mengatakan satu juta spesies hewan dan tumbuhan kini terancam punah. Para ilmuwan telah memperingatkan kita sedang memasuki kepunahan massal keenam. Apa pun yang kita lakukan sekarang kemungkinan besar akan menentukan masa depan umat manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement