REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersamaan dengan pengumuman Qualcomm tentang platform komputasi seluler 8cx2 5G generasi kedua, Acer OEM pertama yang menggunakan chipset berbasis ARM baru di Windows 10 2-in-1 dinamakan Acer Spin 7. Perangkat tersebut memiliki engsel yang memungkinkan pengguna mengubahnya ke mode tablet atau mode berdiri (stand mode).
Chipset ini akan mendukung jaringan LTE dan 5G (mmWave dan sub-6GHz) dengan kecepatan unduh teoretis hingga 7,5 Gbps ke bawah. Qualcomm Squistic noise cancellation and suppression berfungsi untuk mengurangi bunyi latar belakang dalam panggilan video.
Dilansir dari GSM Arena, Jumat (4/9), Spin 7 hadir dengan permukaan ion perak antimikroba. Permukaan ini juga termasuk di touchpad, keyboard dan area sekitarnya. Kaca layar dibuat dari Gorilla Glass, juga dengan lapisan antimikroba. Laptop ini juga dilengkapi pemindai sidik jari di Spin 7.
Perangkat ini memiliki layar IPS LCD 14 inci dengan gamut warna 100 persen sRGB, berat 3,09 lbs dan tebal 15,9mm saat ditutup. Dibuat dari kerangka paduan magnesium-alumunium dengan sentuhan warna biru. Stylus aktif disertakan dan diisi ulang di slot dalam Acer Spin 7. Perangkat mendukung 4.096 tingkat tekanan berkat Wacom AES 1.0.
Acer menjanjikan Spin 7 akan menghasilkan masa pakai baterai “multi day”, tetapi tidak menawarkan ukuran baterai atau bahkan metrik penggunaan. GSM Arena tanpa ragu dapat mengharapkan perangkat ini menampilkan masa pakai baterai yang jauh lebih unggul dibandingkan dengan beberapa rekan ultra-portabel Intel.
Spesifikasi akhir dari Acer Spin 7 belum dikonfirmasi. Laptop baru tersebut diharapkan akan diumumkan sepenuhnya akhir tahun ini. Keputusan masih keluar pada apakah chipset berbasis ARM akan menjadi pengganti yang layak untuk prosesor berbasis x86 yang telah dijalankan oleh komputer modern (dan Windows) selama bertahun-tahun. Di tahun-tahun awal komputer berbasis ARM, pasti akan ada masalah ketidakcocokan untuk menjalankan aplikasi lama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika