Rabu 26 Aug 2020 12:17 WIB

Ilmuwan Temukan Semburan Radio Berulang di Ruang Angkasa

Semburan radio berulang dalam rentang waktu yang telah diperkirakan para ilmuwan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Galaksi (ilustrasi).
Foto: Science Alert
Galaksi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah ledakan radio cepat yang misterius atau mysterious fast radio burst (FRB) baru-baru ini ditemukan terulang dalam siklus 161 hari sejak pertama kali terdengar memancarkan suar. Hal ini terjadi  tepat pada saat para ilmuwan meramalkannya akan muncul kembali ke permukaan.

Pada Juni, para ilmuwan di Universitas Manchester mengkonfirmasi ledakan radio cepat yang disebut FRB 121102 terulang dalam siklus 161 hari. Ilmuwan memprediksi ledakan ini akan kembali ada dan mulai memancarkan lagi sebelum akhir Agustus. Pekan lalu lalu, para ilmuwan melaporkan bahwa FRB kembali aktif, seperti yang mereka perkirakan.

Baca Juga

Dalam makalah studi yang dikirimkan ke layanan distribusi pra-cetak arXiv.org, para ilmuwan mengatakan FRB akan aktif antara 9 Juli dan 14 Oktober 2020. Kemudian, FRB kembali tidak aktif selama periode sekitar 67 hari, sebelum melanjutkan aktivitas dari 17 Desember, hingga 24 Maret 2021.

Ledakan radio yang cepat telah membingungkan para astronom sejak penemuan mereka pada 2007. Selama ini, semburan energi yang sangat kuat hanya berlangsung selama beberapa milidetik, bahkan menemukan informasi dasar, termasuk fenomena antarbintang yang menyebabkannya, telah terbukti hampir mustahil.

Namun, karena FRB 121102 bukan semburan satu tembakan, tetapi berulang secara teratur, studi lebih lanjut tentang sifatnya menjadi mungkin. Sumber FRB khusus ini adalah galaksi dwarf (katai) yang jaraknya lebih dari 3 miliar tahun cahaya.

FBR ini mungkin berasal dari bentuk bintang neutron yang sangat energik yang disebut magnetar. Beberapa bintang neutron, yang dibentuk oleh supernova yang runtuh dan tidak cukup padat untuk membentuk lubang hitam, juga bertanggung jawab atas sinyal radio yang muncul secara teratur sehingga dinamai dengan pulsar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement