Senin 24 Aug 2020 18:35 WIB

Huawei dan ABDI Dukung Riset dengan Kecerdasan Artifisial

Ekosistem industri kecerdasan artifisial yang kuat akan menguatkan inovasi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen saat melakukan telekonferensi dengan Menristek Bambang Brodjonegoro dalam webinar tentang urgensi pengembangan solusi-solusi efektif berbagi kecerdasan artifisial melalui riset dan pengembangan inovasi
Foto: ist
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen saat melakukan telekonferensi dengan Menristek Bambang Brodjonegoro dalam webinar tentang urgensi pengembangan solusi-solusi efektif berbagi kecerdasan artifisial melalui riset dan pengembangan inovasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdekatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Huawei Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Big Data & AI Indonesia (ABDI) menggelar webinar urgensi pengembangan solusi-solusi efektif berbagi kecerdasan artifisial melalui riset dan pengembangan inovasi. Melalui diskusi ini, Huawei Indonesia, ABDI dan tokoh-tokoh yang terlibat sebagai pembicara, sepakat riset adalah faktor fundamental yang perlu mendapatkan dukungan dari semua.

CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan Huawei Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan optimal atas keseriusan Pemerintah Indonesia dalam melakukan Kecerdasan Artifisial (KA). Ini  selaras dengan arah kebijakan nasional untuk penguatan daya saing dan kompetisinya di kancah global.

Baca Juga

“Ini merupakan wujud penegasan komitmen jangka panjang kami untuk Indonesia di mana kami akan memberikan dukungan terhadap Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial bersama perusahaan-perusahaan startup lokal dengan dukungan referensi dari keberhasilan penerapan teknologi kami di tingkat global,” ujar Jacky Chen, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, beberapa waktu yang lalu.

Jacky juga menegaskan tujuan dari dukungan Huawei yang terus berkelanjutan adalah untuk membantu keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan transformasi digital. Huawei juga mendukung pengutaan inovasi-inovasi berbasis Cloud, kecerdasan artifisial, 5G dan Huawei Mobile Services (HMS).

“Huawei meyakini ekosistem industri kecerdasan artifisial yang kuat akan berperan penting dalam mewujudkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial, serta meningkatkan inovasi dan pendayagunaannya yang bermanfaat bagi Indonesia di era yang serba cerdas,”  katanya.

Terkait dengan komitmen mendukung pengembang riset, Jacky mengatakan Huawei memiliki semangat serupa, yaitu menjadikan riset dan pengembangan sebagai landasan kuat yang paling mendasar dalam menciptakan inovasi-inovasi untuk dunia yang makin cerdas.

Saat ini, Huawei didukung oleh sekitar 96.0000 karyawan yang fokus di bidang riset dan pengembangan, meliputi lebih dari 700 PhD spesialis matematika, lebih dari 200 PhD di bidang fisika dan kimia, serta lebih dari 5.000 PhD di bidang teknik. Huawei juga telah membangun kemitraan dalam riset dan inovasi dengan lebih dari 300 universitas dan dengan lebih dari 900 lembaga atau institusi riset di dunia.

Selama 20 tahun hadir dan berkiprah di Indonesia, Huawei yakin pembangunan ekosistem infrastruktur TIK Indonesia yang tangguh, seperti 5G, IoT, Fibre Networking Cloud dan Kecerdasan Artifisial (KA) akan mampu mendukung percepatan pemulihan ekonomi Indonesia, menuju Indonesia yang cerdas dan semakin terhubung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement