REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Aplikasi Bekantan untuk membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kini semakin canggih atau akurat. Aplikasi yang dimiliki Polda Kalimantan Selatan ini mampu memverifikasi hotspot atau titik panas yang dilaporkan masyarakat.
"Jadi ketika ada informasi laporan karhutla masuk, maka aplikasi secara otomatis dapat memverifikasi hotspot yang ada. Apakah itu memang benar kebakaran lahan atau bukan," kata Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Kalsel AKBP Endang Agustina di Banjarmasin, Jumat (14/8).
Diakui dia, sebelumnya verifikasi hotspot tidak tersedia pada fitur aplikasi bagi petugas. Terkadang laporan dari masyarakat tidak bisa dipastikan kebenarannya terkait kebakaran lahan atau bukan.
Alhasil, petugas di lapangan dibuat kewalahan jika banyaknya laporan karhutla yang masuk tanpa bisa diverifikasi terlebih dahulu kebenarannya melalui aplikasi. Selain itu, sekarang ini masyarakat yang memberikan informasi terjadinya karhutla juga dibatasi waktunya dari lokasi awal yang dilaporkan.
"Jadi kalau lihat karhutla, segera laporkan di aplikasi Bekantan yang disertai keterangan lokasi dan foto. Namun jika laporan dibuat telah melewati batas waktu ataupun jarak dari titik awal maka tidak bisa lagi," jelas Endang.
Menurut dia, kecepatan dalam laporan masyarakat itu sejalan dengan harapan petugas agar karhutla yang terjadi dapat ditanggulangi sebelum membakar lahan lebih luas.
"Kami harapkan masyarakat Kalimantan Selatan dapat memanfaatkan aplikasi Bekantan yang bisa diunduh di Google Playstore ini sebagai wujud kepedulian pencegahan dan penanggulangan karhutla," kata Endang mewakili Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel Kombes Pol Masrur.
Polda Kalsel mengandalkan aplikasi Bekantan untuk membantu menanggulangi karhutla pada musim kemarau tahun ini.