REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) tengah membentuk satuan tugas baru untuk menyelidiki obyek tak dikenal atau UFO. Sebelumnya, pesawat militer telah mengamati objek asing tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan AS David Norquist akan membantu mengawasi satuan tugas tersebut, yang rencananya diresmikan dalam beberapa hari mendatang. Pentagon sebelumnya mengatakan bahwa ada fenomena udara tak teridentifikasi dipimpin oleh Angkatan Laut karena banyak pertemuan yang didokumentasikan melibatkan pesawat milik instansi tersebut.
Anggota Kongres AS dan pejabat Pentagon telah lama menyatakan keprihatinan tentang kemunculan pesawat tak dikenal yang terbang di atas pangkalan militer, menimbulkan risiko bagi jet militer. Tidak ada konsensus tentang asal usul dengan beberapa orang yang meyakini bahwa itu mungkin adalah drone yang yang berusaha mengumpulkan intelijen, dibandingkan fakta bahwa itu merupakan makhluk luar angkasa.
Komite Intelijen Senat AS memberikan suara pada Juni agar Pentagon dan komunitas intelijen memberikan analisis publik tentang pertemuan tersebut, setelah rilis resmi Pentagon dari tiga video pendek yang menunjukkan pesawat AS menghadapi fenomena ini. Ketua Komite Marco Rubio mengatakan benda yang belum diidentifikasi ini perlu dipertanyakan.
"Terus terang, jika itu adalah sesuatu dari luar planet ini, itu mungkin lebih baik daripada fakta bahwa kita telah melihat semacam lompatan teknologi atas nama China atau Rusia atau musuh lainnya," ujar Rubio, dilansir CNN, Jumat (14/8).
Video yang dirilis oleh Pentagon tampaknya menunjukkan benda terbang tak dikenal bergerak cepat saat direkam oleh kamera inframerah. Ini yang bereaksi dengan kagum pada seberapa cepat objek bergerak, satu suara berspekulasi bahwa itu bisa jadi adalah drone.
Presiden AS Donald Trump pada April lalu menyebut rekaman itu sebagai video yang luar biasa dan telah bertanya-tanya apakah itu nyata. Pada Mei CNN memperoleh laporan bahaya yang merinci pertemuan antara pesawat Angkatan Laut AS dan fenomena udara tak dikenal dari Pusat Keamanan Angkatan Laut.
"Pesawat tak dikenal itu tampaknya berukuran kecil, kira-kira seukuran koper, dan berwarna perak," kata salah satu laporan yang menggambarkan apa yang terjadi pada 26 Maret 2014.
Laporan tersebut menggambarkan fenomena yang diamati sebagai "Unmanned Aerial Systems (UAS) atau terminologi resmi Pentagon untuk pesawat drone. Video dari Angkatan Laut AS pertama kali dirilis antara Desember 2017 dan Maret 2018 oleh To The Stars Academy of Arts & Sciences, sebuah perusahaan yang didirikan oleh mantan personel grup band Blink-182, Tom DeLonge yang mengatakan mempelajari informasi tentang fenomena udara tak dikenal.
Pentagon sebelumnya telah mempelajari rekaman pertemuan udara dengan objek yang tidak diketahui sebagai bagian dari program rahasia sejak ditutup yang diluncurkan atas perintah mantan Senator Harry Reid dari Nevada. Program itu diluncurkan pada 2007 dan berakhir pada 2012, karena mereka menilai ada prioritas lebih tinggi yang membutuhkan pendanaan.
Mantan kepala program Luis Elizondo mengatakan pada 2017 bahwa secara pribadi percaya ada bukti yang sangat kuat mengenai keberadaan mahluk asing di Bumi. Ini mengartikan adanya potensi mahluk luar angkasa yang kerap dipercaya dalam film-film fiksi ilmiah.