REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Pesawat luar angkasa Crew Dragon pertama milik perusahaan antariksa SpaceX kembali ke port Cape Canaveral untuk inspeksi. Pesawat ini akan mendapatkan perbaikan dan peningkatan sebelum terbang dengan empat orang kru musim semi berikutnya.
Pesawat itu telah menjalani uji terbang 64 hari ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bersama astronot veteran Badan Antariksa AS (NASA) Doug Hurley dan Bob Behnken.
Kapsul kru bernama "Endeavour" oleh Hurley dan Behnken, tiba di Port Canaveral pada 7 Agustus di atas kapal pemulihan "Go Navigator" SpaceX setelah berlayar dari Teluk Meksiko. Di tempat itulah pesawat ruang angkasa Crew Dragon jatuh di bawah parasut di selatan Pensacola, Florida, pada 2 Agustus lalu.
Peristiwa ini menandai penerbangan yang sukses ke ISS. Penerbangan uji coba, yang dinamai Demo-2, adalah misi Crew Dragon pertama berawak dengan astronot di dalamnya.
Dilansir di Space Flight Now, Kamis (13/8), NASA berencana untuk meninjau data dari misi Demo-2 sebelum secara resmi mengesahkan Crew Dragon untuk penerbangan rotasi awak reguler ke stasiun luar angkasa mulai akhir tahun ini.
Sementara para astronot kembali ke Houston melalui udara, kapal pemulihan SpaceX kembali ke Port Canaveral di pantai timur Florida. Di tempat itu, para insinyur dan teknisi menunggu untuk mentransfer pesawat ruang angkasa Crew Dragon ke fasilitas pemrosesan di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral.
SpaceX telah membangun pesawat ruang angkasa Crew Dragon baru untuk penerbangan rotasi kru operasional pertama perusahaan ke stasiun luar angkasa musim gugur ini. Misi itu, yang dikenal sebagai Crew-1, akan membawa astronot NASA Mike Hopkins, Victor Glover, Shannon Walker, dan astronot Jepang Soichi Noguchi dalam misi sekitar enam bulan ke ISS.
Penerbangan Crew Dragon reguler kedua akan diluncurkan paling cepat Maret mendatang. Awal tahun ini, SpaceX dan NASA setuju untuk menerbangkan kembali Crew Dragon dari uji terbang Demo-2 pada misi Crew-2 tahun depan.
SpaceX terikat kontrak untuk menerbangkan enam dari "misi pasca sertifikasi" ini untuk NASA hingga pertengahan 2020-an. NASA memiliki kontrak serupa dengan Boeing untuk enam penerbangan rotasi awak di kapsul awak Starliner. Untuk penerbangan bersama Starliner sejauh ini belum diluncurkan pada penerbangan uji coba bersama astronot.