Rabu 12 Aug 2020 18:05 WIB

Arkeolog Temukan Jejak Kebun Kuno Penduduk Asli Australia

Temuan ini menghilangkan mitos penduduk asli Australia hanyalah pemburu-pengumpul.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendera Australia (ilustrasi)
Bendera Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Para arkeolog menemukan perkebunan pisang kuno yang pernah dikelola oleh masyarakat Pribumi Australia. Situs yang berasal dari 2.145 tahun ini ditemukan di sebuah pulau kecil di utara daratan di Selat Torres.

Peneliti menemukan mikrofosil pisang, peralatan batu, arang, dan serangkaian dinding penahan di lokasi tersebut. Temuan ini telah lebih jauh menghilangkan mitos bahwa penduduk asli Australia hanyalah pemburu-pengumpul.

Baca Juga

Temuan dari Pulau Mabuyag dirilis oleh tim dari Universitas Nasional Australia dan Universitas Sydney pada hari Rabu (12/8).

"Penelitian kami menunjukkan nenek moyang orang Goegmulgal di Mabuyag terlibat dalam budidaya yang kompleks dan beragam dan praktik hortikultura di Selat Torres barat setidaknya 2.000 tahun yang lalu," kata pemimpin peneliti Robert Williams, dilansir di BBC, Rabu (12/8).

Williams mengatakan, Selat Torres secara historis dipandang sebagai 'garis pemisah' antara kelompok Pribumi di New Guinea (sekarang bagian dari Indonesia dan Papua Nugini) yang mempraktikkan pertanian. Di Australia, mereka diberi label 'pemburu pengumpul'.

Tetapi temuan tersebut juga menunjukkan bahwa selat itu lebih merupakan jembatan atau filter untuk praktik hortikultura di kedua wilayah. Sistem pertanian mencerminkan pola makan daerah setempat pada saat itu yang mencakup makanan pokok seperti ubi jalar, talas, dan pisang.

"Makanan adalah bagian penting dari budaya dan identitas Pribumi dan penelitian ini menunjukkan usia dan kedalaman waktu dari praktik ini," kata Williams.

Suku Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres secara luas disalahartikan sebagai pemburu-pengumpul nomaden di masa sebelum penjajahan Inggris. Para sejarawan berpendapat bahwa Inggris menyangkal bukti sistem pertanian Pribumi sehingga mereka dapat mengklaim bahwa tanah tersebut tidak stabil dan kosong.

Praktik perawatan tanah Pribumi kuno masih belum banyak dikenal di Australia. Tetapi penelitian dalam dekade terakhir telah menjelaskan beberapa praktik pertanian, teknik, dan konstruksi pra-kolonial dari orang Australia pertama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement