Jumat 07 Aug 2020 22:36 WIB

Cerita Atlet Esport Ikut Turnamen Saat Pandemi Covid-19

Atlet Esport mengaku lebih tenang bertanding dibandingkan ditonton ribuan penggemar

Para atlet esport berkonsentrasi saat mengikuti pertandingan (ilustrasi). Atlet esports profesional sekaligus YouTuber Free Fire yang bernama panggung LetDa Hyper, Yogi Pramana Putra, membeberkan perbedaan yang ia rasakan saat bertanding dalam turnamen esports yang digelar semasa pandemi.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Para atlet esport berkonsentrasi saat mengikuti pertandingan (ilustrasi). Atlet esports profesional sekaligus YouTuber Free Fire yang bernama panggung LetDa Hyper, Yogi Pramana Putra, membeberkan perbedaan yang ia rasakan saat bertanding dalam turnamen esports yang digelar semasa pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet esports profesional sekaligus YouTuber Free Fire yang bernama panggung LetDa Hyper, Yogi Pramana Putra, membeberkan perbedaan yang ia rasakan saat bertanding dalam turnamen esports yang digelar semasa pandemi.

Menurut LetDa, mengikuti turnamen di masa pandemi secara online membuat pemain bisa bertanding lebih tenang ketimbang turnamen offline yang disaksikan langsung oleh ribuan penggemar.

"Ambience-nya lebih tenang karena kami merasa rileks. Kalau offline mentalnya terasa (diuji) banget," kata LetDa dalam temu media virtual bersama Garena Free Fire di Jakarta, Jumat (7/8).

Esports beruntung karena masih bisa menggelar turnamen ketika cabang olahraga lain tak bisa melakukannya. Namun format laga turnamen esports kali ini berbeda dari saat situasi normal.

Format bertanding online biasanya hanya dilakukan untuk babak penyisihan, sedangkan babak playoff, final, hingga grand final selalu menggunakan format offline.

LetDa menilai penyelenggara sudah tepat untuk tetap memutar turnamen esports di tengah pandemi, tidak hanya menjadi panggung kompetisi untuk atlet profesional.

"Manfaatnya bisa mengembangkan skill, mengasah kemampuan individu. Tetapi sekarang banyak bibit-bibit baru yang bermunculan, jadi sangat luar biasa," kata eks pemain Bigetron Esports itu. "Di satu sisi ternyata banyak juga anak-anak dini yang kemampuan bermainnya jago."

Direktur Garena Indonesia Hans Kurniadi Saleh mengakui ada tantangan dalam menggelar turnamen esports secara online.

Seluruh rencana yang sudah disiapkan berbulan-bulan, kata Hans, terpaksa dirombak total, termasuk mengubah format pertandingan."Kami sudah merencanakan dua sampai tiga event mulai konstruksi, preparation, tinggal bertanding. Tapi kami harus mengubah secara closed doors, jadi streaming salah satu yang pilihan utama," kata dia.

Garena Indonesia akan kembali menggelar turnamen Free Fire di tengah pandemi COVID-19. Rangkaian esports Free Fire Fall Season 2020 akan berlangsung mulai Agustus hingga Oktober dengan total hadiah Rp 2 miliar.

Rangkaian turnamen dimulai dengan Free Fire Master League (FFML) Season II pada 8 Agustus-19 September. Kemudian ditutup dengan Free Fire Indonesia Masters (FFIM) 2020 Fall pada September-Oktober.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement