Selasa 04 Aug 2020 17:46 WIB

Produk Video Game Dongkrak Laba Sony

Laba Sony naik hingga 53 persen pada April-Juni.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Laba perusahaan elektronik dan hiburan Jepang, Sony Corp, pada April-Juni melonjak 53 persen (Foto: ilustrasi Sony)
Foto: sony.net
Laba perusahaan elektronik dan hiburan Jepang, Sony Corp, pada April-Juni melonjak 53 persen (Foto: ilustrasi Sony)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Laba perusahaan elektronik dan hiburan Jepang, Sony Corp, pada April-Juni melonjak 53 persen. Pendapatan Sony naik karena peran video game dan bisnis online yang juga melonjak selama pandemi Covid-19.

Sony mengatakan streaming musik berjalan dengan baik, karena orang-orang tetap di rumah karena pandemi, tetapi bagian lain dari bisnis musiknya terdampak. Konten video online juga dalam kondisi baik.

Baca Juga

Operasi video game mendapat dukungan besar dari orang yang masuk ke layanan jaringan. Saat ini, ada 45 juta pelanggan PlayStation Plus, keanggotaan online yang membayar untuk gim. Sony juga merencanakan peningkatan besar-besaran dengan PlayStation 5 yang akan mulai dijual akhir tahun ini.

Sony yang berbasis di Tokyo melaporkan laba 233 miliar yen (Rp 31,98 triliun) untuk kuartal terakhir. Angka ini naik dari 152 miliar yen (Rp 20,86 triliun) pada tahun sebelumnya. Penjualan triwulanan Sony naik 2 persen menjadi 1,97 triliun yen (Rp 270,38 triliun).

Di sisi lain, perusahaan ini memproyeksikan laba 510 miliar yen (Rp 70 triliun) untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2021. Jumlah ini turun 12 persen dari tahun fiskal sebelumnya.

Dilansir di AP News, Selasa (4/8), Sony menyebutkan bahwa divisi filmnya kemungkinan akan terdampak selama dua atau tiga tahun karena keterlambatan proyek film dan batasan tempat duduk teater akibat pandemi. Permintaan konsumen untuk produk elektronik juga anjlok, termasuk penjualan kamera digital, TV dan gadget lainnya, menurut Sony.

Beberapa pabrik di China dan Malaysia ditutup sementara dan ketidakmampuan beberapa karyawan untuk bepergian juga merupakan hambatan. Sementara, awal tahun ini, Sony meluncurkan prototipe mobil listrik, menyoroti jangkauan elektronik konsumen ke sektor-sektor baru di era digital.

Sektor jasa keuangan Sony berhasil dengan baik pada kuartal ini dengan peningkatan pendapatan untuk sektor asuransi dan bisnis perbankan online. Tetapi permintaan untuk sensor digital untuk produk-produk seperti kamera digital turun lebih cepat dari yang diharapkan karena virus corona.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement