Selasa 04 Aug 2020 09:26 WIB

Riset Genotipe Virus Corona di Sumsel Terhenti

Penelitian genotipe virus corona di Sumatra Selatan terhenti di tahap satu.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Penelitian genotipe virus Covid-19 di Sumatra Selatan terhenti sementara akibat kendala pendanaan.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Penelitian genotipe virus Covid-19 di Sumatra Selatan terhenti sementara akibat kendala pendanaan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Penelitian genotipe virus corona penyebab Covid-19 di Sumatra Selatan oleh tim ahli independen bidang biomolekuler terkendala pendanaan. Penelitian itu pun terhenti sementara setelah menyelesaikan tahap pertama dari dua tahap yang dibutuhkan.

"Karena dana untuk tahap kedua belum ada maka riset belum dilanjutkan, jadi fokus kami baru pelayanan dulu terhadap kasus-kasus konfirmasi positif Covid-19," ujar Ketua Tim Penelitian Prof Dr dr Yuwono MBiomed di Palembang, Sumatra Selatan, Selasa.

Baca Juga

Penelitian teknik genotipe, menurut Yuwono, dilakukan dengan cara mereplikasi DNA (PCR) lalu diurutkan (sequencing) untuk mengonfirmasi diagnosis infeksi Covid-19. Teknik ini digunakan untuk melacak dan dapat menyatakan suatu tempat atau orang tertentu sebagai sumber penularan (reservoar).

Selain melacak asal usul, genotipe dapat mengetahui kemungkinan adanya perubahan susunan keseluruhan informasi genetik yang dimiliki sel atau organisme (genom) tersebut serta dapat memperkirakan kemungkinan rancangan untuk vaksinnya. Menurut dia untuk tahapan PCR dan sequencing menelan dana hingga Rp 2,25 miliar.

Tahap PCR sudah dilaksanakan berbarengan dengan pemeriksaan swab di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dan beberapa rumah sakit dengan bujet keseluruhan Rp 750 juta. Pada tahap tersebut, penelitian yang dimulai sejak April 2020 dengan menggandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta itu mengambil 100 sampel.

Sedangkan tahap sequencing yang dilakukan untuk merunut satu persatu kode genetik virus penyebab Covid-19 dari tahap PCR ternyata tidak dapat dilakukan di Sumatra Selatan, melainkan perlu Lembaga Eijkman Jakarta. Tahap ini membutuhkan sokongan dana Rp 1,5 Miliar.

"Nanti setelah sequencing akan keluar profil dari virusnya, apakah Covid-19 di Sumatra Selatan ini identik dengan yang ada di Indonesia atau impor dari luar negeri, itu bisa terlacak," jelas Yuwono yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya bidang Mikrobiologi.

Yuwono menjelaskan bahwa timnya sempat mendapatkan tawaran pembiayaan dari Kementrian Riset dan Teknologi, namun dana yang ditawarkan masih terbatas untuk menyelesaikan semua tahap. Sejauh ini baru Kota Surabaya dan Lembaga Eijkman Jakarta yang sudah menuntaskan penelitian genotipe di Indonesia, sebab keduanya mendapatkan dukungan penuh dari berbagai kerjasama dengan pihak-pihak dari luar negeri.

"Walau terbatas dana tapi kami akan tetap menuntaskan penelitian ini," kata Yuwono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement