Rabu 29 Jul 2020 16:45 WIB

Jamur Chernobyl Dapat Lindungi dari Radiasi Antariksa?

Jamur Chernobyl mengubah radiasi gamma menjadi energi kimia untuk pertumbuhan jamur.

Rep: Ali Mansur/ Red: Dwi Murdaningsih
Ruang kontrol Chernobyl.
Foto: SERGEY DOLZHENKO/EPA-EFE/REX
Ruang kontrol Chernobyl.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa jenis kehidupan yang mampu bertahan di tengah-tengah radiasi nuklir Chernobyl. Bahkan tidak hanya bertahan tapi juga dapat berkembang dengan memakan radiasi itu sendiri. Salah satunya adalah spesies jamur Chernobyl.

Jamur ini disebut memanfaatkan kekuatan melanin untuk mengubah radiasi gamma menjadi energi kimia untuk pertumbuhan jamur. Dikutip dari Nerdist.com, beberapa penelitian menunjukkan melanin yang diekstraksi dari jamur dapat membuat perisai radiasi yang optimal di ruang angkasa. Atas dasar ini, bukan tidak mungkin jamur Chernobyl juga bisa menjadi perisai radiasi di ruang angkasa.

Baca Juga

YouTuber dan pendidik STEM Anton Petrov menjelaskan studi bahan-bahan yang mungkin menjadi perisai radiasi ruang angkasa. Petrov mengambil informasi dari tiga studi yang memungkinkan menjadi perisai dari radiasi ruang angkasa. Salah satunya jamur Chernobyl. Para ilmuwan memang mengisolasi jamur dari Chernobyl itu.

Seperti yang dicatat Petrov, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bahan mana yang bekerja paling baik untuk melindungi orang terhadap radiasi ruang angkasa. Partikel yang dihasilkan selama sinar matahari, sinar kosmik galaksi, dan sejenisnya membentuk radiasi yang berbahaya. Kebetulan, Badan Antariksa AS (NASA) menawarkan penjelasan kecil tentang radiasi ruang angkasa dan mengapa ini unik di sini.

Menurut studi, jamur Chernobyl yang diisolasi dari situs radioaktif umumnya dapat berkembang di ruang angkasa. Studi yang mengeksplorasi penggunaan melanin sebagai "tabir surya" di ruang angkasa menggunakan melanin yang diambil dari banyak jamur, termasuk dua jenis yang ditemukan di Chernobyl.

Petrov mengatakan para peneliti berusaha mencari tahu apakah melanin yang diambil dari jamur yang bisa menyerap radiasi di Bumi dapat digunakan di pesawat ruang angkasa untuk melakukan hal yang sama di ruang angkasa. Mengingat fakta bahwa jamur sudah tumbuh di luar stasiun luar angkasa Internasional dan kemungkinannya bagus

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement