Kamis 16 Jul 2020 14:53 WIB

Apa yang Mendorong Terjadinya Covid Toes?

Peneliti Spanyol melakukan biopsi kulit pada penderita Covid toes usia 11-17 tahun.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Ruam kulit yang sangat mirip dengan cacar air, campak, atau bengkak akibat kedinginan tampak pada pasien di Spanyol.
Foto: Newsflash / Consejo Jenderal De Colegios Ofic
Ruam kulit yang sangat mirip dengan cacar air, campak, atau bengkak akibat kedinginan tampak pada pasien di Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli dermatologi mengamati kemunculan Covid toes sebagai fenomena baru di tengah pandemi Covid-19 bagi kalangan pasien muda. Fenomena Covid toes berupa ruam dan bengkak pada jari kaki disebut manifestasi klinis terbaru terinfeksi virus corona pada pasien usia lebih muda.

Ruam pada jari kaki biasanya terlihat seperti benjolan merah bengkak dan disebabkan oleh pembuluh darah yang meradang. Walau Covid toes secara penamaan menunjukkan hubungan ke infeksi virus corona, tapi tidak pasti apakah fenomena ini sebenarnya disebabkan oleh penyakit tersebut.

Baca Juga

Sebagian besar pasien dengan uji chilblains (luka kulit atau benjolan yang terjadi akibat terpapar suhu yang sangat dingin) negatif untuk SARS-CoV-2. Lalu kurang dari 50 persen kasus memiliki riwayat gejala pernapasan atau gastrointestinal atau berhubungan dengan kontak dengan kontaminan rumah tangga yang abrasif.

Peneliti dari Spanyol memutuskan untuk melakukan biopsi kulit pada tujuh pasien anak di Madrid yang datang dengan Covid toes untuk menilai apakah ada bukti peran virus terhadap kondisi itu. Para pasien berkisar antara usia 11 dan 17 tahun dan tiga adalah perempuan.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network itu Satu pasien bahkan memiliki gejala yang sama di tangan, siku dan lutut. Semuanya diuji negatif untuk virus corona.

"Meskipun gambaran klinis dan histopatologis mirip dengan bentuk lain dari chilblains, keberadaan partikel virus di endotelium dan bukti histologis kerusakan vaskular, mendukung hubungan sebab akibat dari lesi dengan SARS-CoV-2," tulis penelitian itu dilansir dari Health 24 pada Kamis (16/7).

Para peneliti juga mencatat bahwa chilblains tidak terjadi dari cuaca dingin karena semua Covid toes muncul dengan sendirinya selama musim semi Spanyol. Penelitian ini berteori bahwa reseptor ACE2 secara luas diekspresikan dalam sel endotel, yang merupakan pintu masuk infeksi Covid-19.

"Chilblains yang terlihat pada anak muda mungkin, sampai batas tertentu, menyerupai iskemia akut yang disebabkan oleh trombosis pada pasien Covid-19 yang sakit parah," lanjut penelitian itu.

Namun, patut dipahami bahwa penelitian ini hanya berskala kecil. Selain itu, penggunaan mikroskop elektron dilakukan hanya pada satu kasus, sehingga perlu kajian mendalam agar hubungan Covid toes dengan covid-19 benar-benar bisa dipastikan.

"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami alasan mengapa anak-anak yang sebelumnya sehat, remaja dan dewasa mengalami Covid toes. Ini berbeda dengan kasus peradangan multi-organ parah yang terlihat pada pasien yang lebih tua dengan rekam jejak penyakit," tulis kesimpulan peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement