Kamis 16 Jul 2020 12:58 WIB

Twitter Investigasi Peretasan Akun Pesohor Dunia

Twitter mendeaktivasi aktivitas yang dilakukan oleh akun bercentang biru.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Akun ternama seperti Bill Gates, Barrack Obama, Jeff Bezos dan Elon Musk melalui akun twitter mereka melakukan twit yang kurang lebih sama.
Foto: cissrec
Akun ternama seperti Bill Gates, Barrack Obama, Jeff Bezos dan Elon Musk melalui akun twitter mereka melakukan twit yang kurang lebih sama.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Twitter mengatakan sedang melakukan investigasi terhadap peretas yang membajak beberapa akun orang-orang terkenal. Duketahui, akun Twitter kandidat presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, bintang reality show Kim Kardashian, mantan Presiden AS Barack Obama, dan miliarder Elon Musk, beberapa yang menjadi korbannya.

Twitter mengatakan, peretasan terjadi akibat karyawan dengan akses ke sistem internal telah berhasil ditargetkan oleh peretas. Peretas ini menggunakan akses tersebut untuk mengendalikan banyak akun dan kicauan.

Baca Juga

"Kami sedang mencari aktivitas jahat apa yang mungkin mereka lakukan atau informasi yang mungkin mereka akses dan akan membagikan lebih banyak di sini seperti yang kita miliki," kata pernyataan Twitter.

Twitter sementara mengambil langkah pencegahan dengan menahan aktivitas selama beberapa jam kepada beberapa akun yang diverifikasi atau bercentang biru. Akun-akun itu akan mendapatkan akses kembali ketika sudah aman.

Catatan blockchain yang tersedia untuk umum menunjukkan peretas ini menerima cryptocurrency senilai lebih dari 100.000 dolar AS dari aksi tersebut. Saham Twitter pun anjlok hampir 5 persen dalam perdagangan setelah pasar tutup sebelum mengurangi kerugian.

Beberapa pesohor lain yang akunnya diambil alih untuk mengumpulkan bitcoin adalah Kanye West, pendiri Amazon Jeff Bezos, investor Warren Buffett, pendiri Microsoft Bill Gates, dan akun korporat untuk Uber, dan Apple (AAPL.O). Beberapa akun organisasi yang berfokus pada cryptocurrency juga dibajak. Secara keseluruhan, akun yang terpengaruh memiliki puluhan juta pengguna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement