REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alibaba Cloud mulai membangun pusat data ketiga di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyambut baik dimulainya pembangunan pusat data ketiga ini.
"Melalui kesempatan ini, saya ingin mengucapkan selamat kepada Alibaba Cloud atas dimulainya pembangunan Availibility Zone dan Data Scrubbing Center di Indonesia, yang diharapkan dapat diresmikan pada awal tahun 2021," ujar Johnny dalam acara Alibaba Cloud Summit 2020 yang digelar virtual, Kamis (2/7).
Menteri Johnny berharap proses pengelolaan data nantinya dapat dilakukan selaras dengan prinsip-prinsip pengelolaan data pemerintah Indonesia, yakni prinsip yang sah secara hukum, patut, dan transparan.
Prinsip-prinsip ini, lanjut Johnny, secara konsisten telah disampaikan di berbagai forum internasional, seperti International Telecommunication Union (ITU), World Economic Forum, G20 Digital Economy Taskforce di ITF Forum, dan Asian China Year on Digital Economy yang berlangsung beberapa bulan terakhir ini.
Menteri Johnny juga melihat bahwa inisiatif pembangunanpusat dataAlibaba Cloud ini menjadi upaya percepatan transformasi digital di Indonesia.
"Saya meyakini bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat sipil dan seluruh pemangku kepentingan adalah kunci dalam akselerasi transformasi digital, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang turut mempercepat proses transformasi digital ini," ujar Johnny.
Pembangunan pusat data ketiga tersebut dilakukan setelah Alibaba Cloud Indonesia membangun pusat data pertamanya di tahun 2018, dan pusat data kedua di tahun 2019. Setelah pusat data ketiga didirikan, Alibaba Cloud akan memiliki 64 zona ketersediaan di 21 wilayah di seluruh dunia.
Selain itu, Alibaba Cloud mengungkapkan rencananya untuk membangun pusat scrubbing data pertama di Indonesia, guna membantu pelanggan Indonesia, terutama pelanggan di sektor keuangan dan game, untuk melindungi dari serangan siber.
"Dengan keberadaan tiga data center di Indonesia, Alibaba Cloud memimpin dalam praktik industri. Kami berupaya keras untuk dapat menyediakan infrastruktur cloud terpercaya, aman, dan berkinerja tinggi dan tetap mematuhi peraturan lokal, termasuk persyaratan ketat dari sektor keuangan," kata Country Manager Alibaba Cloud Indonesia, Leon Chen.
Pusat data baru tersebut juga akan memperkaya penawaran Alibaba Cloud untuk pelanggan lokal, menyediakan rangkaian produk dan layanan cloud yang komprehensif dari basis data, keamanan, jaringan ke pembelajaran mesin dan analisis data.
"Kami berupaya untuk terus memperluas produk-produk unggulan kami dan layanan inovatif untuk memenuhi beragam permintaan dari pelanggan kami di berbagai sektor, seperti e-commerce, keuangan, media online, pendidikan dan game," ujar Leon Chen.
Sementara itu, pembukaan pusat scrubbing data pertama di Indonesia, yang diperkirakan akan selesai pada awal 2021, akan membantu mendeteksi, menganalisis, dan menghapus volume traffic yang besar dan berbahaya tingkat Tbps untuk mempertahankan serangan DDoS (Distributed Denial of Service), terutama untuk bisnis yang bergerak di sektor keuangan dan game yang biasanya menjadi target serangan siber.
"Saat serangan cyber seperti DDoS telah tumbuh dalam intensitas dan teknologi, terutama di saat lebih banyak bisnis yang mengalihkan infrastruktur TI mereka ke cloud, layanan Anti-DDoS Alibaba Cloud - yang digunakan pada pusat scrubbing data yang didistribusikan secara global - dapat secara otomatis mengurangi serangan dan memperkuat keamanan aplikasi pelanggan, dan secara signifikan mengurangi ancaman serangan berbahaya," Leon menambahkan.